Berita

Bastian P. Simanjuntak/Net

Publika

Rencana Pemerintah Gunakan Dana Filantropi Konyol dan Memalukan!

SENIN, 30 OKTOBER 2017 | 05:09 WIB

GAGASAN pembangunan infrastruktur pemerintah menggunakan dana filantropi merupakan gagasan yang konyol dan memalukan. Pemerintah seperti sudah kehilangan akal dalam mencari sumber pendanaan pembangunan infrastruktur sehingga pemerintah tidak lagi menjaga kewibawaan negara.

Filantropi adalah sebutan untuk pengusaha pengusaha besar dermawan yang biasanya mereka mengisihkan uangnya untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya kemanusiaan ataupun lingkungan. Penyaluran dana filantropi ini biasanya melalui yayasan-yayasan di dunia.

Jadi jika Pemerintah Jokowi memiliki gagasan untuk menggunakan dana filantropi untuk proyek infrastruktur maka menurut saya sama saja pemerintah mengelola negara sama seperti mengelola yayasan.


Gagasan-gagasan konyol dalam mencari dana pembangunan infrastruktur adalah akibat dari proyek infrastruktur yang terlalu dipaksakan tanpa mempertimbangkan kemampuan dalam pembiayaaannya.

Pemerintah jadi seperti "haus Proyek", tidak punya modal tapi keinginannya tinggi akhirnya cari hutang sana sini. Padahal proyek infrastruktur adalah proyek besar yang membutuhkan dana ribuan triliun, tidak cocok jika dipaksakan di tengah kondisi defisit keseimbangan primer APBN sebesar 100 triliun lebih per tahun.

Di samping itu proyek infrastruktur  tidak berdampak langsung terhadap masyarakat indonesia ditengah kesulitan ekonomi, apalagi jika Pemerintah terus saja mengimpor tenaga kerja dari  Negara China secara otomatis mengurangi porsi tenaga kerja Indonesia.

Proyek Infrastruktur yang besar-besar itu hanya dinikmati oleh segelintir pengusaha besar yang memenangkan lelang proyek baik secara langsung maupun yang menjadi mitra sub kontraktor bumn pemenang proyek.

Sebaiknya pemerintah berhenti memaksakan diri membangun proyek-proyek infrastruktur yang berlebihan yang menguras APBN kita. Negara jangan dikelola seperti perusahaan UKM yang penuh dengan spekulasi apalagi  seperti yayasan yang meminta dana filantropi.

Ingat pemimpin-pemimpin negara lain di dunia  sedang memperhatikan Indonesia, jangan sampai mereka memandang negara Indonesia bukan lagi sebagai macan asia melainkan sebagai macan ompong. [***]

Bastian P Simanjuntak
Presiden GEPRINDO Gerakan Pribumi Indonesia

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya