Berita

Teguh Santosa/net

Nusantara

Puluhan Ribu Media Online Belum Terverifikasi, Pilkada Serentak Terancam Penuh Hoax

MINGGU, 29 OKTOBER 2017 | 00:12 WIB | LAPORAN:

Data terbaru Dewan Pers tahun 2017 mencatat, ada 43.300 media siber atau online di Indonesia saat ini. Namun, dari jumlah tersebut, kurang dari satu persen (433 media online) yang dinyatakan terverifikasi Dewan Pers.

Data tersebut dikutip Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa dari pernyataan yang pernah disampaikan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo beberapa waktu lalu. 

"Ada 43.300 media online di Indonesia saat ini. Baru 1.000 lebih media online yang sudah mendaftar ke SMSI. Dari jumlah tersebut hanya 265 yang dapat didaftarkan ke Dewan Pers pada gelombang pertama tanggal 8 September 2017 lalu," terang Teguh saat menghadiri Deklarasi Banceuy di Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/10).

Ketua Bidang Luar Negeri PWI itu menambahkan, status terverifikasi suatu media, merupakan amanat Undang-Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers. Sehingga, SMSI akan mendata dan mendorong agar para anggotanya semakin banyak yang terverifikasi.

"Saat ini, SMSI terus berusaha mendorong anggota untuk menjadi media profesional, terverifikasi secara administrasi dan faktual," urai dosen FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan London School of Public Relations (LSPR) Jakarta itu.

Akhir November 2017 nanti, lanjutnya, SMSI akan kembali mendaftarkan sejumlah anggotanya ke Dewan Pers. Sesuai dengan fungsi dibentuknya SMSI sebagai wadah bagi perusahaan media siber, bukan wartawannya. 

Sebelumnya, Teguh berpesan, agar perusahaan pers dapat terus mengembangkan usahanya secara sehat. Serta dapat menjadi tumpuan bagi para pekerja pers, yakni wartawan.

"SMSI bertekad membangun masyarakat digital. Indonesia ke depan jangan hanya jadi pengguna. Tetapi harus menjadi pencipta aplikasi," papar Teguh.

Apalagi menjelang pilkada serentak 2018 mendatang, keberadaan media yang belum terverivikasi, berpotensi membahayakan proses pilkada. Khususnya, terkait penyebaran ujaran kebencian dan kabar bohong (hoax) oleh media yang tidak profesional.

"Mari sama-sama kita (media online terverifikasi) perangi hoax," demikian Teguh.[san]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya