Berita

Natalius Pigai/Net

Politik

Goncangan Dan Tsunami Kemanusiaan Bangsa Melanesia Di Tanah Papua

SABTU, 28 OKTOBER 2017 | 19:33 WIB | OLEH: NATALIUS PIGAI

PADA saat ini, Bunda Tanah Papua sedang berada dalam goncangan besar karena adanya tsunami kemanusiaan. Jutaan rakyat yang ada di atas bunda Tanah Papua, di lepas pantai, pesisir, pedalaman dan pegunungan menjerit, merinti, sedih dan tangis.

Saban hari kita hanya bisa mendengar nyanyian dengan syair elegi karena tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat melanesia di Tanah Bunda Papua makin lama makin menua. Ratusan ribu orang menderita karena penangkapan, penganiayaan, menyiksaan dan pembunuhan.

Perampasan kekayaan alam melalui; hutan kita yang paruh-paruh dunia dirampok (ilegal loging), emas, perak, minyak, uranium bahkan plutonium dijarah (ilegal maining), ikan-ikan di laut dan segala biota dicuri (ilegal fisihing).

Orang melanesia tidak pernah mengenal kejahatan korupsi, kolusi dan nepotisme namun hari ini tikus-tikus berdasi merasuk sendi-sendi kehidupan politik dan pemerintah.

Adanya penetrasi kapital disertai penetrasi sipil dan militer mengesampingkan bumi putra tersingkir karena tercipta segresi antara pekerja lokal Papua (blue colar) dan pekerja asing dan migran sebagai (white colar) melalui diskriminasi upah dan jabatan. Penetrasi sipil juga menyebabkan mereka menguasai sumber daya ekonomi di bandar-bandar seperti; Sorong, Manokwari, Biak, Serui, Nabire, Timika, Jayapura, Merauke dan Wamena, sementara putra bangsa melanesia tersingkir di pinggiran.

Tingginya kematian ibu dan anak serta perlambatan pertumbuhan penduduk Papua adalah indikasi nyata secara perlahan sedang terjadi bahaya genosida (slow motion genocida).

Itulah kejahatan kemanusiaan yang terabaikan dan Papua menjadi wilayah tragedi terlupa di abad ini.

Selain itu juga orang Papua dihadapkan pada bahaya liberalisasi ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk kecepatan teknologi yang bergerak ibarat jugernut yang melintasi jalan bebas hambatan dan tidak bisa dibendung.

Di tengah situasi ini sebagai kita harus siap untuk memutus rantai kejahatan dan siap-siap menghadapi perubahan. Untuk merubah tanah kita "Bunda Tanah Papua" kita harus menjadi bagian dari perubahan, harus, harus dan harus menjadi bagian dari mesin perubahan. Jadilah bagian tidak terpisahkan dari perubahan demi perubahan yang akan terjadi di tanah kita "Bunda Papua".

Kita pertahankan tanah air nenek moyang bangsa Melanesia dengan persiapkan diri dengan: (1). Pengetahuan (knowledge) cukup. (2) Ketrampilan (skills) memadai. (3) Mental dan moralitas yang baik (attitute).

Jika kita tidak mempersiapkan diri jangan pernah menangis jika Anda dan saudara-saudara kita ditinggalkan oleh perubahan itu sendiri. Jika kita tidak berada dalam perubahan jangan pernah sedih kalau ditinggalkan oleh perubahan itu sendiri.

Perubahan tidak pernah mengenal kata "kompromi", perubahan berada di gerbong besar jadi jangan pernah menagis dan jangan pernah menyesal jika kita ditinggalkan oleh gerbong perubahan. [***]

Penulis adalah Komisioner Komnas HAM dan putra asli Tanah Papua

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Prabowo Kumpulkan Puluhan Pemred Media di Hambalang, Bahas Isu Terkini

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:20

Pemerintahan Prabowo Tegas Tolak Amnesti Bandar Narkoba

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

Trump Minta Ukraina Kembalikan Dana Bantuan yang Diberikan AS

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

BPI Danantara Himpun Penghematan Buat Investasi di Hilirisasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:11

Semoga Putusan Sengketa Pilkada MK Bukan Akibat Tekanan Politik

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:57

Kejari Muba Geledah Kantor Pengusaha H Alim

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:50

Zulhas Pastikan Stok Pangan Bulan Puasa Aman

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:30

Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:08

Warga Taman Rasuna Gelar Jalan Sehat Sambut Ramadan

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:47

Zulhas soal #KaburAjaDulu: Bentuk Kecintaan Terhadap Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:32

Selengkapnya