Berita

Foto/Net

Politik

Transportasi Online Keniscayaan Tapi Bukan Tanpa Peraturan

KAMIS, 26 OKTOBER 2017 | 15:33 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Keberadaan angkutan berbasis aplikasi atau online yang sampai saat ini makin menjamur membuat perusahaan taksi resmi sudah mulai gulung tikar, dengan begitu kemungkinan tiga tahun yang akan datang semua operator taksi konvensional akan lenyap.

Argumen soal keberanaan taksi online yang digadang bakal membuka lapangan pekerjaan baru nyatanya tidak berbanding lurus. Dimana justru mematikan usaha yang sudah berlangsung dan menimbulkan pengangguran baru.

Begitu yang disampaikan pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Kamis (26/10).


Menurutnya, transportasi online hanyalah sistem yang tentunya juga perlu dilakukan pengawasan secara rutin. Selain itu perlu dilakukan audit terhadap aplikasi tersebut, agar konsumen dan driver tidak dirugikan.

"Kementrian Komunikasi dan Infomatika harus ikut bertanggung jawab. Jangan hanya bisa melemparkan masalah ke Kementrian lain (Kemenhub)," imbuhnya.

Di era globalisasi dengan diiringi pesatnya kemajuan teknologi, aplikasi adalah satu keniscayaan yang harus diterima oleh semua sektor termasuk transportasi.

"Namun tidak serta merta diterima tanpa adanya aturan main yang jelas. Ujungnya, nanti akan merugikan konsumen dan dianggap negara tidak hadir," ujarnya.

Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan, sudah berupaya membuat aturan melalui PM 32/2016, kemudian direvisi melalui PM 26/2017, hanya sekedar untuk mengakomodir keberadaan transportasi online.

"Walau dalam beberapa hal, sebenarnya PM 26/2017 sudah menurunkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)," kata dia.

"Terbukti, beberapa usaha transportasi resmi bisa sebagai sandaran hidup, sedangkan transportasi online hanya sebagai tambahan hidup," tikas Djoko Setijowarno menambahkan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya