Berita

RMOL

Nusantara

PUPR Lanjutkan Uji Coba Aspal Plastik Di Maros

RABU, 25 OKTOBER 2017 | 15:50 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan uji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses Bandara Lama, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sepanjang 100 meter, Selasa kemarin (24/10).

"Kami bersama Kemenko Kemaritiman terus mendorong dan mengawal pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal. Termasuk melibatkan Kementerian Perindustrian dan SMK untuk pengembangan mesin pencacahnya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangannya, Rabu (25/10).

Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah dilakukan ujicoba penghamparan aspal plastik di Bali dan Bekasi dan selanjutnya akan dilakukan di rest area Jalan Tol Tangerang-Merak dan Depok.


Dengan hadirnya teknologi aspal plastik, diharapkan dapat mereduksi sampah plastik sekaligus dapat menarik manfaat ekonomi untuk dijadikan bahan campuran aspal. Penghamparan aspal plastik dihadiri Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Deded P. Syamsudin dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing.

Sebelum dilakukan uji coba penghamparan aspal, dilakukan sosialisasi proses pencampuran aspal bercampur limbah plastik di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang terletak di Maros. Pencampuran tidak memerlukan penggunaan teknologi khusus dan alat baru, sehingga dapat dilakukan oleh perusahaan AMP manapun.

"Bukan suatu teknologi yang canggih dan tidak membutuhkan alat baru apapun," ujar Deded.
 
Ditambahkannya, pelaksanaan uji coba aspal plastik di Maros bertujuan meningkatkan kepedulian pemerintah daerah untuk mengelola sampah dengan lebih baik melalui pemanfatan ulang. Menurutnya, limbah plastik kresek sebagai bahan campuran aspal dilakukan dengan komposisi 6 persen. Campuran limbah plastik tersebut tidak boleh melebihi kadar 6 persen, sebab dapat berpengaruh pada kualitas aspal yang justru menjadi mudah retak.

"Plastik ini meningkatkan kinerja aspal terhadap air sehingga tahan retak. Tetapi kalau kadar terlalu banyak malah mudah retak. Aspal dengan campuran plastik juga aman terhadap panas dan tidak mudah meleleh. Biasanya, suhu permukaan aspal hanya berkisar 55 derajat celcius. Sementara itu, untuk membuat plastik meleleh dibutuhkan suhu di atas 100 derajat celcius," jelas Deded.

Hasil uji laboratorium oleh Pusat Litbang Jalan, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen, dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan. Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya yaitu 150-180 derajat celcius, yang artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat celcius atau suhu di mana plastik mengeluarkan racun.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing mengatakan, pihaknya menyambut baik penerapan aspal campuran limbah plastik di Kota Makassar dan mendukung penuh penggunaan aspal plastik untuk digunakan pada ruas jalan nasional.

Disamping aspal plastik, sebagai upaya mengurangi ketergantungan aspal minyak impor, Kementerian PUPR juga telah memanfaatkan penggunaan material aspal Buton. Penggunaan aspal Buton sebagai alternatif pengganti aspal minyak terus didorong dan ditingkatkan. [wah/***]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya