Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
Seringkali anak perempuan tidak berdaya menghadapi kenyataan pilihan orang tua karÂena tekanan fisik dan psikologis. Kadang-kaÂdang seorang gadis merasa pasrah kepada piÂlihan orang tua, karena memilih laki-laki pujaan yang tidak direstui orang tua (ayah/kakek) bisa berakibat fatal. Selain akan ancaman psikoloÂgis kedurhakaan, juga akan berakibat sah atauÂtidaknya perkawinannya, mengingat mengÂhadapi sahnya sebuah perkawinan seorang gadis harus mempunyai restu dari ayah atau kakeknya sebagai wali mujbir.
Dominasi wali mujbir yang berlebihan terÂhadap seorang anak terkadang lebih meruÂpakan intervensi budaya dan karakter pribadi ayah/kakek daripada tuntunan agama. Dalam Islam, nilai kebebasan dan kemerdekaan itu sangat dijunjung tinggi, baik secara pribadi maupun kolektif. Jika ada penafsiran agama yang bertentangan dengan prinsip ini mungkin perlu diadakan peninjauan secara kritis. Pada hakekatnya perkawinan itu adalah urusan seuÂmur hidup bahkan sampai di akhirat kelak. Jika bermasalah dari awal maka tidak mustahir perÂmasalahan berlanjut hingga akhir.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46
Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
UPDATE
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11
Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48