Berita

Iwan Sumule/net

Politik

Iwan Sumule: Victor Laiskodat Menghasut Rakyat Untuk Saling Bantai

SENIN, 23 OKTOBER 2017 | 18:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Akhirnya, Ketua DPP Partai Gerindra, Iwan Sumule, diterima Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Dia berkesempatan menjelaskan langsung alasannya mengadukan Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Victor Laiskodat, tentang pelanggaran kode etik.

Iwan mengadukan Victor terkait pidatonya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 1 Agustus  2017. Isi pidato itu menuduh empat partai politik berada di belakang kelompok ekstremis dan gerakan khilafah yang ingin mengganti bentuk NKRI, yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Baca: Beredar, Pidato Victor Soal Empat Parpol Pendukung Ekstremis Dan Khilafah

"Kami anggap itu melakukan penghasutan terhadap rakyat dengan menyatakan 'kita bunuh mereka pertama sebelum kita dibunuh'," jelas Iwan dalam sidang MKD, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/10).


Victor ia anggap telah melakukan fintah keji kepada Partai Gerindra, dengan menuduh Gerindra mendukung gerakan ekstremis yang ingin hidupkan negara khilafah. Padahal, lanjut Iwan, poin pertama Manifesto Politik Partai Gerindra menyatakan tegas bahwa partai itu menjaga kedaulatan dan kesatuan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Dengan pernyataan Victor yang menghasut rakyat dengan mengatakan 'kita bunuh mereka pertama sebelum kita dibunuh', itu adalah sebuah hasutan kepada rakyat untuk saling membantai. Kita tahu bahwa dalam peristiwa 1965 kita punya sejarah kelam di mana konflik horizontal di antara rakyat saling bunuh, itu sangat berbahaya bagi keutuhan berbangsa dan bernegara," jelas Iwan.

Iwan mengadukan Victor karena merujuk pada Peraturan DPR RI 1/2016 tentang kode etik. Pada pasal 2 ayat 1 peraturan itu ditetapkan bahwa anggota DPR RI dalam tiap tindakan harus utamakan kepentingan bangsa dan negara. Ia juga merujuk pada pasal 9 ayat 1 Peraturan DPR RI 1/2015, yang berbunyi: angggota DPR RI harus memahami dan menjaga kemajemukan masyarakat baik berdasarkan SARA, kondisi fisik, jenis kelamin, umur, status sosial, ekonomi maupun pilihan politik.

"Seperti kita sudah ketahui dalam pidato Victor Laiskodat, bahwa ada diskriminasi terhadap golongan tertentu, ini yang mengantar kami melakukan pengaduan kepada MKD. Kami berharap Victor Laiskodat diberikan sanksi, kami mendapat putusan yang adil," harap Iwan.

"Apa yang disampaikannya berbahaya terhadap perkembangan demokrasi ke depan karena sarat kebencian," tambah Iwan.

Iwan Sumule juga sudah melaporkan Victor Laiskodat ke Bareskrim Polri pada 4 Agustus 2017. Victor Bungtilu Laiskodat dilaporkan melanggar UU 19/2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan UU 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis pada 4 Agustus 2017. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya