Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Tantangan 53 Tahun Golkar, Menuntaskan Visi Negara Kesejahteraan 2045

JUMAT, 20 OKTOBER 2017 | 09:57 WIB

SETENGAH abad lebih telah berlalu sejak berdirinya Partai Golkar, 20 Oktober 1964 tepatnya. Selama berkiprah pada kehidupan politik Bangsa Indonesia, manis dan pahit telah dikecap dan membentuk kerangka pembangunan bangsa.

Merunut pada cita-cita Golkar tentang kekaryaan, Golkar konsisten mengawal pembangunan Indonesia sejak era Orde Baru, Transisi Reformasi dan Pasca Reformasi. Atas semangat mengawal pembangunan itu, Golkar yang merupakan corong pemerintahan era orde baru telah membuat arah konsep pembangunan ketika itu. Presiden Soeharto menciptakan gagasan tentang GBHN (Garis Besar Haluan Negara) atas dasar kesadaran bahwa pembangunan Indonesia perlu pedoman, alur waktu dan juga kerangka dalam melaksanakan pembangunan.

GBHN menjadikan prioritas pembangunan Indonesia berdasar bidang dan batasan waktu yang kita kenal dengan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) dalam skala 25 tahun pembangunan. Artinya, GBHN akan menjadi paripurna ketika Repelita tercapai pada masa yang telah digariskan. Namun era reformasi telah membawa perubahan secara sistemik terhadap arah pembangunan Bangsa Indonesia, alhasil pasca reformasi, Indonesia seperti kehilangan arah pembangunan dan lebih mengutamakan integrasi politik pasca chaos of condition.


Hal itu disadari oleh tokoh-tokoh Golkar yang konsisten mengawal pembangunan bangsa, bahwa ada sesuatu yang salah mengenai pembangunan Indonesia pasca reformasi, yakni tidak berkelanjutan dan tanpa arah. Kondisi demikian terbaca oleh Abu Rizal Bakrie (ARB) sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2009-2016, bahwa Negara Indonesia perlu konsep pembangunan yang terarah, berkelanjutan, dan berdasarkan prioritas bidang.

Tercetuslah Visi Negara Kesejahteraan 2045 yang menjadi platform perjuangan Partai Golkar dalam mengisi pembangunan pasca reformasi dan ARB sebagai pioneer pemikiran dalam konsep tersebut. ARB dalam Visi Negara Kesejahteraan 2045 bercita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai Bangsa yang terpandang, terhormat, dan bermartabat. Visi Negara Kesejahteraan 2045 adalah Mewujudkan Negara Kesejahteraan, yaitu Indonesia yang Bersatu, Maju, Mandiri, Adil, dan Sejahtera.

Dalam Visi Negara Kesejahteraan 2045 memprioritaskan pembangunan pada Reformasi di bidang Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan, Infrastruktur, UMKM dan Koperasi. Keseluruhan prioritas pembangunan tersebut dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi melalui Catur Sukses Pembangunan Nasional, yaitu: Pertumbuhan, Pemerataan, Stabilitas, & Nasionalisme Baru.

Menyambut 53 tahun Partai Golkar berkiprah di kancah perpolitikan nasional, gagasan ataupun ide mengenai Visi Negara Kesejahteraan 2045 tidak terdengar lagi gaungnya, setelah negara ini yang kehilangan arah pembangunan pasca reformasi, kini Partai Golkar yang nampak kehilangan arah dalam menentukan langkah, cita-cita, dan visi guna memberi kontribusi pada pembangunan bangsa.

Visi Negara Kesejahteraan 2045 bukan hanya sebuah simbol atau jargon mengenai cover side sebuah produk, namun juga nyawa dan jiwa dari langkah Partai Golkar kedepan. Maka, sudah sebagaimana mestinya dalam cita-cita yang telah digariskan, ada konsistensi dan komitmen memperjuangkannya. Visi Negara Kesejahteraan 2045 adalah amanat yang telah disepakati sebagai sebuah pokok fikiran dan itu adalah amanah dari para pendahulu untuk generasi sekarang dan masa depan.[***]

Rezha Nata Suhandi
Aktivis Praja Muda Beringin 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya