Berita

Sudirman Said/Net

Politik

Sudirman Said: Sejauh Ini Sikap Anies-Sandi Tak Berubah, Beliau Tak Akan Melanjutkan Reklamasi

SENIN, 16 OKTOBER 2017 | 09:03 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini sudah menyelesaikan tugasnya men­sinkronkan program kerja yang akan dijalankan Anies-Sandi. Hasilnya pun sudah diserahkan secara langsung kepada Anies-Sandi.

Ada 23 janji kampanye Anies-Sandi, yang diterjemahkan men­jadi 167 program dalam laporan tersebut. Selain itu terdapat 527 rencana kegiatan yang dibagi ke dalam14 bidang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Berikut penjelasan Sudirman Said Kepada Rakyat Merdeka;

Bisa dipaparkan, apa saja yang dilaporkan oleh tim ke­pada Anies-Sandi?

Dua bagian penting yang kami sampaikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Pertama doku­mentasi yang berkaitan dengan RAPBDP (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Perubahan, dan substansi untuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2018-2022.

Dua bagian penting yang kami sampaikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Pertama doku­mentasi yang berkaitan dengan RAPBDP (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Perubahan, dan substansi untuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2018-2022.

Kedua inventarisasi isu-isu strategis yang perlu menda­pat perhatian Pak Gubernur dan Wagub di awal-awal masa pelak­sanaan tugasnya. Di samping itu kami juga menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan segera yang disebut dengan program 100 hari pertama.

Isu strategis apa yang Anda maksud?
Pertama, meyakinkan di sisa waktu 2017 ini serapan APBD berjalan semaksimal mungkin. Hari ini baru sampai pada 47,1 persen. Sisanya tinggal dua setengah bulan. Dan itu artinya setiap hari kalau mau spend harus mencapai target Rp 425 miliar.

Sesuatu yang sangat menan­tang. Tetapi tugas gubernur dan wagub baru harus men­cari bagaimana caranya speed ini bisa ditingkatkan. Kedua, kami menyadari tidak seluruh program diakomodasi ke da­lam RAPBDP, karena sebagian memerlukan kerja yang lebih otoritatif, dan kami tidak punya otoritas.

Namun, setelah Anies-Sandi dilantik, maka keduanya bisa mengakomodir apa-apa yang belum terakomodir selama ini. Kami sedang menyiapkan satu tim untuk konsinyering, yang akan dilanjutkan oleh gubernur dan wagub untuk meyakinkan di RAPBD seluruh yang akan sudah dirancang bisa masuk. Kemudian yang perlu dicermati selanjutnya adalah finalisasi terhadap RPJMD 2018-2022. Sekarang masih dalam pem­berkasan. Jadi ini proses politik yang harus menggabungkan antara visi gubernur baru dengan proses di dalam.

Apa saja target 100 hari pertama itu?
Dalam 100 hari pertama, seorang pemimpin baru pasti akan banyak memerlukan waktu bertemu dan berkomunikasi dengan sebanyak mungkin pe­mangku kepentingan. Terus melakukan orientasi tugas-tugas sambil mengenal lebih dekat para pembantunya di berbagai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Selanjutnya akan menginisiasi berbagai program yang selama ini cukup dikenal masyarakat, seperti KJP Plus, OKOce, Kartu Pangan dan lain-lain. Persiapan regulasi, penyiapan SDM dan kelembagaan sampai penyedi­aan dana akan menyita waktu pekan-pekan bahkan bulan-bulan pertama di masa tugas Pak Gubernur dan Wagub.

Program apa saja yang direkomendasikan untuk di­jadikan prioritas?
Tentu saja prioritas program kerja adalah yang sejalan dengan janji kerja kampanye. Karena itu merupakan kewajiban yang harus ditunaikan. Program sep­erti KJP Plus, OKOce, hunian dengan down payment Rp 0,- , revitalisasi rumah ibadah, kartu pangan, dan lain-lain harus betul-betul disiapkan untuk segera dilaksanakan.

Apa pertimbangan suatu program itu dipandang perlu diprioritaskan?
Pertama karena merupakan janji kampanye. Kedua, kalau itu menjadi kebutuhan masyarakat banyak terutama lapisan paling bawah. Ketiga, akan dikaitkan dengan kesiapan institusi dan sumber dayanya.

Apakah prgram DP rumah Rp 0 itu sudah bisa langsung diterapkan di 2018?
DP 0 rupiah programnya su­dah disiapkan, tapi kita mem­butuhkan dukungan regulasi. Kita perlu bicara dengan otoritas keuangan, bicara dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BI (Bank Indonesia), dan itu sudah kami mulai.

Pak Anies kemarin kan bilang, ada program yang segera bisa kami mulai fisiknya, ada juga yang persiapan-persiapan. Kami berharap tahun depan bisa dimu­lai, tapi tahun ini memerlukan regulasi tadi.

Moratorium reklamasi kan sudah dicabut. Apa sikap Anis-Sandi terkait hal ini?
Sejauh yang saya tahu, posisi dan sikap keduanya tidak pernah berubah. Beliau bersikap kon­sisten untuk tidak melanjutkan pelaksanaan reklamasi.

Apa rekomendasi tim terkait masalah reklamasi?

Tim merekomendasikan untuk melanjutkan kajian secara lebih komprehensif. Aspek hukum, aspek komersial atau ekonomi, aspek pengelolaan lingkungan, sampai dengan kemanfaatan bagi masyarakat banyak. Dari sana kami akan cari jalan ke­luar bagaimana memanfaatkan yang sudah telanjur dibangun, dengan memberikan kepastian hukum, kepastian berusaha, keseimbangan lingkungan, dan kemanfaatan umum.

Kalau menurut Anda, ba­gaimana cara memanfaatkan reklamasi itu untuk kepentin­gan umum?

Ada satu pasal dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007, yang mengatur pemanfaatan pulau pulau kecil. Jika pasal ini diterapkan maka prioritasnya akan dimanfaatkan untuk sarana publik seperti taman, konservasi lingkungan, sarana olahraga, tempat rekreasi, sarana pendidi­kan dan penelitian. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya