Berita

Ilustrasi/Net

Properti

Arsitek: Pemerintah Masih Setengah Hati Dukung Teknologi Kayu

JUMAT, 13 OKTOBER 2017 | 09:48 WIB | LAPORAN:

Teknologi kayu sudah saatnya mendapat tempat dalam lansekap kebijakan perumahan. Teknologi kayu olahan sistem knockdown dengan teknologi tahan rayap, tahan api, ramah lingkungan, dinilai bisa menjadi solusi untuk mendorong percepatan akses rumah.

"Ketika mengaplikasikan model kayu dengan teknologi seperti itu, yang harus diperhatikan adalah jenis kayu yang akan digunakan, proses pembuatannya, sehingga bahan bisa lebih lebih awet dan tahan lama, idealnya bisa mencapai 20 tahun," ujar arsitek senior dan pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono.  

Menurut Nirwono, menggunakan kayu sejatinya dari sisi harga bisa lebih murah atau terjangkau. Memang, jika menggunakan kayu konvensional dengan tanpa lapisan teknologi seperti dimiliki Songgority, harus dipilih kayu yang punya kekuatan tahan lama, tidak mudah lapuk.

"Tidak semua jenis kayu bisa diterapkan atau digunakan, kayu seperti apa paling ideal,tentu yang awet, tidak mudah lapuk. Kayu itu ada di sekitar kita, bahan lokal, di setiap daerah berbeda-beda," ucap Nirwono.

Ia juga memastikan, dari sisi biaya, untuk rancang bangun rumah dengan material kayu  memang lebih murah. Tetapi, syaratnya antara lain konsep desain rumah knockdown dirancang dengan baik, mudah penerapan-pemasangan-perawatan.

Sehingga, kalau ada yang rusak atau lapuk penggantiannya juga mudah, tidak harus bongkar rumah, bahan tahan lama minimal tahan hingga 20 tahun.

Sayangnya, hingga saat ini, meski kayu punya potensi untuk dikembangkan lebih jauh sebagai bahan utama dalam membangun rumah, pemerintah masih setengah hati memberi dukungan. "Peran pemerintah dalam masalah perumahan, regulasi belum memadai. Perlu ada regulasi terhadap penggunaan bahan lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti kayu, bambu, rotan, dan lain-lain," ujar Nirwono.

Salah satu perusahaan yang memiliki teknologi untuk meminimalkan backlog dan mendorong akses terhadap rumah yakni Songgoritty. Perusahaan ini menghadirkan teknologi tahan gempa, anti rayap, dan mudah dirakit.  

Songgority memiliki keahlian di bidang manufaktur dan pembelian rumah untuk pasar flooring di Amerika Utara. Produk OEM di Brazil, Cina, Indonesia, India dan Malaysia. Karena komponen rumah kayu yang direkayasa seperti dinding, pintu, atap dan lantai akan diproduksi sepenuhnya di pabrik dan disatukan di lokasi, memungkinkan membangun rumah dengan cepat, efisien dan dengan kualitas yang konsisten.

Kehadiran teknologi kayu tahan api, mudah dirakit, demi mendukung kebijakan pemerintah untuk memastikan kelompok berpenghasilan rendah, lebih mudah dalam mengakses rumah namun berkualitas. Teknologi Songgoritty, juga diyakini mampu berkontribusi untuk memastikan keberlanjutan dari sektor perumahan. Untuk itu,  pemerintah perlu mendukung Songgority menyeting pabrik pembuat material bangunan tahan api pertama di dunia, termasuk material bangunan  seperti, strand boards, chip boards, particleboards dan insulation boards.

Materi kayu tahan api dapat digunakan untuk pembangunan  perumahan dengan budget menengah maupun rendah dengan risiko terendah, murah dan cepat dan dibangun dengan sistem berbasis modern.

Rumah yang dibuat dengan bahan dasar kayu akan lebih murah dari rumah dengan bahan dasar bata dengan ukuran yang sama.  Dengan harga yang sama, akan memungkinkan untuk membangun rumah yang lebih besar dan lebih berkualitas.

Dengan teknologi kayu, banyak variasi pilihan desain yang bisa dipilih. Kualitas pembuatan juga bagus dan konsisten. Struktur rumah akan cocok dengan segala macam cuaca dan kondisi. Selain itu penampilan/desain rumah mudah diganti dengan selera individu. Untuk menjaga pasokan, harus diikuti dengan program penghijauan hutan produksi. Sehingga bahan-bahan tersebut, memiliki jaminan produk ecolabel dan harga terjangkau.

Agar teknologi kayu seperti dimiliki Songgority bisa diaplikasikan, pemerintah pun harus memperbaiki kebijakan land bank alias penyediaan tanah. Dengan begitu, teknologi itu bisa langsung diaplikasikan tanpa terbebani dengan persoalan ketersediaan tanah yang notabene disiapkan pemerintah.

"Kebijakan land bank, ini seperti jalan di tempat ya, mayoritas dikuasai swasta, perlu terobosan mendorong penyediaan anggaran dalam APBD untuk pembelian lahan terutama di pusat kota dan lokasi strategis. Pemda juga bisa mendata ulang aset-aset lahan milik pemerintah dan melakukan penertiban lahan milik negara sebagai land banking," tegas Nirwono.[wid]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya