Berita

Foto: RMOL

Bisnis

Nona Ambon Ini Rela Tinggalkan Bisnis Beromset Ratusan Juta, Ada Apa?

KAMIS, 12 OKTOBER 2017 | 04:10 WIB | LAPORAN:

Bidang bisnis bukan hal baru bagi Monica Francesca Liando (24). Terlahir dari keluarga pebisnis, bungsu dari empat bersaudara itu dengan cepat merintis bisnis supplier bahan makanan laut untuk restoran-restoran.

Padahal, bisnis tersebut dijalankan hanya karena untuk tugas kuliah. Ditangan Monica, bisnisnya mampu menghasilkan omset hingga ratusan juta rupiah. Tapi, Nona manis Ambon itu justru menganggap gagal hingga akhirnya bisnis pun ditinggalkan.

Apa pasal? "Enam bulan awal, omsetnya tembus ratusan juta. Tapi saya merasa tidak senang menjalani bisnis ini," ungkap wanita kelahiran 23 Maret 1993 itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/10).


Monica mengaku, saat mengawali kuliahnya di Universitas Ciputra Surabaya tahun 2011, dirinya sempat memiliki pandangan khusus tentang bisnis. Saat itu, dirinya berpikir bahwa, bisnis adalah untuk menghasilkan uang dan keuntungan.

Namun, lulusan International Business Management (IBM) itu sadar, faktor utama dalam berbisnis adalah kreatifitas dan mendapatkan partner kerja yang tepat. "Serta yang paling penting adalah bekerja sesuai passion (hasrat)," tuturnya.

Monica pun banting stir ke bisnis pembuatan perhiasan setelah lulus tahun 2015. Dirinya melakukan survei hingga ke Bali dan Yogyakarta.

"Sebenarnya saya justru tertarik sama hasil kerajinan kulit. Tapi ketika saya survei ke Jogja justru jadi tertarik sama perak. Saya juga teringat teman di Bali yang pengalaman soal industri perhiasan perak. Jadilah kami ngobrol dan merealisasikan bisnis ini," papar Monica.

Hingga akhirnya, lahirlah produk bernama Empress Box, sebelum berganti nama menjadi Magna Official. Nama itu, lanjut Monica, diyakini memiliki nilai jual internasional.

"Magna itu bisa diartikan, 'The Greatest' atau besar. Pasarnya luas hingga seluruh dunia," urainya.

Prosesnya, diakui Monica, berlangsung sekira satu tahun. Mulai riset hingga pembuatan konsep. "Hingga akhirnya, saya merasa nyaman menjalani bisnis ini," kata dara kelahiran Ambon domisili Surabaya itu.

Terkait bahan baku produknya, Monica sempat menggunakan bahan baku material emas murni. Namun akhirnya, bahan baku pun diolah dari perak dan batu permata lainnya. Sebagian besar, dilapisi emas.

"Jadi, dilapis emas, aman di kulit, anti karat, desain fashionable, bold dan edgy," jelasnya.

Meski menjual perhiasan berlabel premium, Monica tetap menetapkan tarif terjangkau. Apalagi, pangsa pasarnya dari kalangan berusia 25-35 tahun dan 60 persen perempuan.

"Iya, produknya memang premium. Tapi, masih terjangkau alias affordable luxury. Kisaran Rp 300-700 ribu per item," terang Monica.

Untuk diketahui, Monica sendiri merupakan salah satu finalis The Big Start Session 2 yang diselenggarakan situs belanja online, Blibli.com. Saat ini, tersisa 11 finalis dari 20 ribu creativepreneur muda Indonesia skala UMKM yang mendaftar.

Para finalis telah memasuki babak karantina di Jakarta sejak 5-19 Oktober 2017 Terkait kompetisi berhadiah total Rp 1 miliar itu, Monica menyampaikan impiannya.

"Kalau bisa sih, pengennya juara. Tapi, saya fokus yang terbaik aja dulu," pungkasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya