Berita

Net

Hukum

Mendesak, Pembenahan Institusi Peradilan

RABU, 11 OKTOBER 2017 | 19:53 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Pengadilan Tinggi Manado Sudiwardono yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi menambah catatan buruk lembaga peradilan Indonesia

Terlebih, seorang kepala PT membawahi beberapa pengadilan negeri yang seharusnya mampu menjadi teladan bagi jajaran dibawahnya untuk selalu menjaga kehormatan.

Dengan begitu, kejadian ini seharusnya momentum bagi Mahkamah Agung untuk melakukan evaluasi total di internal, sehingga demi tegaknya hukum dan keadilan serta visi hendak mewujudkan badan peradilan yang agung dapat terwujud


Begitu yang disampai Hakim Agung Gayus Lumbuun dalam diskusi yang diselenggarakan Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI) di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (11/10).

"Potret yang sesungguhnya seperti ini, seorang kepala PT tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi. Ini menunjukan perlu ada perbaikan karena dalam lima tahun terakhir sudah berapa hakim yang ditangkap dan sekretaris MA orang kedua terlibat korupsi suap. Ini kan luar biasa," jelasnya.

Oleh sebab itu, lanjut Gayus, diperlukan adanya sebuah gerakan yang betul-betul tegas dan cepat untuk membenahi institusi peradilan.

"Saya menusulkan kepada ketua Mahkamah Agung dengan jiwa heroiknya mundur," ujar Gayus.

Adapun mekanismenya, yakni dibentuk suatu kepemimpinan sementara untuk mengevaluasi strata peradilan di seluruh Indonesia. Jika MA tidak mampu diharapkan menggandeng unsur dari luar.

"Misalnya KY (Komisi Yudisial) dan akademisi untuk membentuk pimpinan ke semua strata peradilan. Hingga akhirnya ini akan membentuk sebuah peradilan yang baru hasil dari evaluasi nasional," beber Gayus.

Mahkamah Agung memang harus mengevaluasi sistem pembinaan serta pengawasan yang selama ini berlaku. Sistem yang sudah berlaku dengan banyaknya terjadi kejadian banyak hakim menerima suap dan tersangkut korupsi sebaiknya ditinjau kembali.

"Dan saya meyakini dengan evaluasi total itu upaya pengawasan serta pencegahan oleh KY maupun KPK itu lebih efektif karena orangnya baru semua. Dan inilah harapan masyarakat Indonesia untuk terciptanya kepastian hukum yang adil dan beradab," demikian Gayus. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya