Berita

Herman Deru

Politik

Herman Deru Siap Tekan Angka Kemiskinan Di Sumsel Menjadi Di Bawah 10 Persen

SELASA, 10 OKTOBER 2017 | 16:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Masih tingginya angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan membuat miris dan prihatin bakal calon Gubernur Sumsel, Herman Deru. Yaitu mencapai 1.086.920 orang atau sebesar 13,19 persen. Padahal menurutnya, seharusnya angka kemiskinan yang ideal berada di bawah 10 persen.

Dia menyatakan demikian karena sudah mempunyai pengalaman. Bacagub yang disebut-sebut sudah mendapat dukungan dari PAN, Nasdem, Hanura dan PKB, ini pernah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena berhasil menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen saat menjadi Bupati Ogan Komering Ulu Timur.

"Kemiskinan memang sulit dihilangkan tapi seharusnya bisa ditekan," ujar Herman Deru dalam siaran persnya (Selasa, 10/10).


Lebih jauh dia memaparkan, angka kemiskinan bisa diturunkan jika rakyat Sumsel mampu berperan aktif bahu-membahu bersama pemerintah dalam mendorong ketangguhan diri untuk mau berkarya dan bekerja. Penting bagi semua pihak untuk mau mengembangkan diri, belajar dan cepat adaptasi dengan kemajuan teknologi dan kondisi nyata di daerahnya.

"Ini era teknologi tinggi, inovasi dan kreativitas harus jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Cara pemasaran sudah berubah, sistem pembayaran juga berubah, karenanya peningkatan kapasitas rakyat untuk berkarya dan bekerja di era ini tak bisa dihindari," ujarnya.

Karena itu, kalau dipercaya rakyat, dia akan mendorong sinergi antara dunia perbankan dengan usaha mikro dan kecil. Rakyat di pedesaan akan dibuat melek teknologi dan perkembangan kekinian soal perdagangan dan inovasi, dunia usaha akan didorong untuk membangun industri di daerah. Deru menekankan peran pemerintah yang dipimpinnya nanti akan bekerja lebih keras untuk menjalankan program pengentasan kemiskinan berdasarkan peta masalah di setiap daerahnya.

"Setiap kabupaten dan kota punya masalah berbeda, tentu solusinya juga berbeda tetapi ada yang harus sama pada pembinaan sumber daya manusianya yaitu mereka harus dibuat siap menghadapi tangangan global dan kemajuan zaman. Jadi peningkatan kapasitas ini akan jadi perhatian saya," ungkapnya.

Hal lain yang diyakini Deru mampu menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan di Sumsel adalah perbaikan proses penyaluran bantuan sosial. Hal itu bertujuan agar bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah bisa tepat sasaran dan menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Menurutnya berbagai bantuan sosial itu sudah mulai harus dibikin konvergen, harus lebih terarah dan fokus. Tidak boleh lagi masing-masing sasarannya tidak konvert. Deru menekankan pentingnya effort yang lebih besar dibanding masa lalu.

"Contohnya begini, program penyaluran beras sejahtera (rastra) itu bisa diubah dengan kartu. Jadi masyarakat pemegang kartu bisa membeli secara langsung berasnya di pasar sesuai kebutuhan, bukan hanya menunggu datangnya bantuan rastra tersebut. Kita bisa mengonversi rastra dalam bentuk beras menjadi nontunai. Bisa juga kombinasi dengan PKH. Program lain nantinya ikut. Intinya, bantuan sosial lebih konvergen," pungkasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan seperti dilansir sumsel.bps.go.id, jumlah penduduk miskin di Sumatera Selatan pada Maret 2017 mencapai 1.086.920 orang atau sebesar 13,19 persen, berkurang sebesar 14.280 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2016 yang mencapai 1.101.190 atau sebesar 13,54 persen.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 12,74 persen turun menjadi 12,45 persen keadaan Maret 2017. Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan turun dari 13,99 persen pada Maret 2016 menjadi 13,62 persen keadaan Maret 2017. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya