Berita

Foto/Net

Bisnis

Arus Lalu Lintas Barang Di Pelabuhan Kudu Lancar

Dongkrak Ekspor Impor
KAMIS, 05 OKTOBER 2017 | 09:42 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

DPR mengapresiasi upaya Ke­menterian Perhubungan (Kemen­hub) memprioritaskan kelancaran pelabuhan peti kemas guna men­dukung ekspor impor untuk men­dorong perekonomian nasional. Prioritas kelancaran pelabuhan peti kemas mesti dikawal ber­sama stakeholders terkait.

Stakeholder terkait tersebut antara lain, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT 1), Terminal 3 Pelabuhan Tan­jung Priok, dan Terminal Mus­tika Alam Lestari (MAL).

Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir mengatakan, langkah strategis yang diambil Kemenhub sudah tepat mengin­gat kawasan Pelabuhan Tanjung Priok adalah salah satu dari pusat ekonomi nasional. Kelancaran arus lalu lintas barang akan mem­bantu perekonomian nasional.


"Kita harapkan lancarnya lalu lintas petikemas bisa berjalan hingga akhir tahun ini. Ini patut diapresiasi, sudah betul itu," kata Inas di Jakarta, kemarin.

Pernyataan Inas juga mer­espons adanya konflik antara manajemen PT Jakarta Interna­tional Container Terminal (JICT) dan serikat pekerja JICT bebera­pa waktu lalu, yang hingga kini terus bergulir dengan adanya saling lapor antara kedua pihak kepada penegak hukum. Seperti diketahui, saat terjadi aksi mog­ok pekerja JICT, layanan bong­kat muat peti kemas dialihkan ke NPCT1, TPK Koja, Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, dan Terminal MAL sesuai arahan pemerintah.

Menurut Inas, kerja sama JICT dan pelabuhan peti kemas lain­nya seperti NPCT1, TPK Koja, Terminal 3, dan Terminal MAL dapat dicontoh oleh perusahaan BUMN lainnya. Karena itu, kerja sama tersebut perlu didukung untuk mengutamakan kelancaran layanan bongkar muat di Pelabu­han Tanjung Priok.

Ketua Umum Asosiasi Lo­gistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi juga mengapresiasi upaya kontigensi (contingency plan) tersebut dalam rangka pengalihan layanan terminal peti kemas menyusul terjadinya aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja JICT. Upaya konti­gensi itu terbukti memperlancar arus layanan peti kemas tanpa terganggu mogok kerja yang dilakukan pekerja JICT.

"Sejauh ini, berdasarkan evaluasi dari kami, pengalihan layanan terminal petikemas dari JICT ke TPK Koja, NPCT 1, Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, dan Terminal MAL ber­jalan lancar, tanpa terkendala. Kami mengapresiasi upaya kon­tigensi dari semua pihak teru­tama Kemenhub," ujarnya.

Dia menilai, perhatian utama dari para pengusaha logistik dan forwarder adalah kelancaran layanan petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Semua pihak yang terlibat tersebut telah menunjukkan upaya perhatian yang tinggi untuk mendukung kelancaran arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Berdasarkan evaluasi kami, sekitar 20 shipping lines (ocean going) beralih dari JICT ke TPK Koja, NPCT 1, Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, dan Terminal MAL. Dan sekarang jika ada shipping lines yang tidak kembali ke JICT, itu pi­lihan mereka terkait pelayanan dan kepastian tidak adanya konflik," kata Yukki.

Perlu diketahui, hingga saat ini TPK Koja dipercaya untuk menangani bongkar muat kon­tainer Dermaga 300 Meter milik JICT hingga akhir tahun 2017. Kegiatan lalu lintas arus pe­tikemas berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. "Sam­pai sekarang ini TPK KOJA masih di percaya untuk tetap mengelola Dermaga 300 Meter milik JICT sampai dengan akhir tahun 2017," kata Sekertaris Perusahaan TPK Koja, Nuryono Arif. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya