Berita

Foto/Net

Bisnis

Enggar Buka Luas Impor Jeruk Kino

Digertak Pakistan
RABU, 04 OKTOBER 2017 | 09:24 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita membuka keran impor jeruk kino asal Pakistan. Menurutnya, kebijakan tersebut diambil untuk memastikan ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) ke negara tersebut bisa terus dilakukan.

Enggar menjelaskan, suplus perdagangan Indonesia dengan Pakistan cukup besar. Sehingga hubungan dagang harus terus dijaga untuk menjaga capaian tersebut.

"(Pasar) Jeruk kami buka besar-besar dari Pakistan karena perdagangan kita dengan mereka surplusnya besar. Selain itu karena diancam (Pakistan), kalau nggak dibuka, CPO kita nggak bisa masuk. Kalau CPO terganggu, neraca kita malah terganggu," kata Enggar di Jakarta, kemarin.


Dalam perjanjian Prefen­tial Trade Agreement (PTA), Indonesia membebaskan bea masuk (BM) untuk jeruk kino asal Pakistan. Begitu pula seba­liknya, negara tersebut juga tidak mengenakan bea masuk atas produk CPO Indonesia.

Meski membuka bebas keran impor, Enggar yakin, jeruk Pakistan tidak mampu meng­geser pasar jeruk lokal. Karena, jeruk lokal masih lebih manis ketimbang jeruk kino.

"Jeruk Pakistan agak asam rasanya. Nggak akan membanjiri pasar. Kecuali jeruk Mandarin, nah itu jangan lagi," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Enggar mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi buah lokal. Sehingga, produksi buah lokal dapat terus berkem­bang.

Dia mengaku, di kemen­teriannya sudah tidak meng­gunakan buah impor dalam menghidangkan tamu.

"Di kantor saya sudah nggak ada lagi buah impor. Sekarang isinya kacang rebus, pisang rebus. Selain saya suka maka­nan tradisional, itu juga karena produksi sendiri. Makanya pengusaha, tolong di kantor jangan sajikan buah impor," pintanya.

Selain itu, Enggar juga mem­bantah telah membuka akses pasar untuk produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) luar negeri. Menurut politisi Partai Nasdem itu, pihaknya sangat menyadari Indonesia merupakan pasar paling besar di ASEAN. Oleh karena itu, pengambilan kebijakan dia pasti­kan dilakukannya dengan penuh kehati-hatian.

"Kekuatan UMKM Indonesia masih belum memungkinkan untuk bersaing dengan produksi luar. Kami tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar,"  pungkas Enggar. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya