Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pakar: Generasi Milenial Harus Mulai Berinvestasi

SENIN, 02 OKTOBER 2017 | 22:03 WIB | LAPORAN:

Generasi milineal haruslah menjadi investor. Salah satu caranya dengan memanfaatkan instrumen investasi sesuai dengan karakter dan target mereka.

Investor senior, Yunarto Wijaya mengatakan, tanpa berinvestasi, nilai uang yang dimiliki akan terus menurun karena tergerus inflasi.

"Generasi milineal adalah kelompok yang paling cepat mendapat informasi. Dalam kondisi mutakhir, informasi adalah hal terpenting sebelum memutuskan jenis investasi," kata Yunarto dalam Kelas Investasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (2/10).


Selain Yunarto, dalam kelas itu hadir juga Pakar investasi dari BNP Paribas Investment Partner Vivian Secakusuma, dan aktor Kemal Palevi.

Senada dengan Yunarto, Vivian menuturkan, investasi adalah alternatif rasional untuk mengembangkan dana. Dalam jangka panjang, nilai uang terus menurun akibat inflasi.

"Tahun ini. uang Rp 10.000 bisa beli bolpen, tahun depan belum tentu karena harganya sudah naik," beber CEO BNP Paribas Invesment Partner itu.

Untuk itu, ia menyarankan pemilik dana mencari cara untuk mengembangkan dananya agar bisa mengalahkan inflasi. Sebagai perbandingan, inflasi tercatat 6,08 persen dan bunga deposito 5,92 persen.

"Tabungan tentu lebih kecil lagi (bunganya). Kalau (uang) dimasukkan deposito, mungkin akan kalah dari inflasi. Sementara beberapa instrumen investasi lainnya secara umum menunjukkan kinerja lebih baik dari inflasi. Salah satunya reksadana," tandasnya.

Vivian menyebutkan, reksadana sebagai alternativ bagi mereka yang tidak punya cukup waktu, pengetahuan, dan kemampuan administrasi aneka instrumen investasi. Selain itu, investasi jelas membutuhkan modal. Karena itu seorang Investor harus meluangkan waktu untuk memantau aneka informasi yang dapat memengaruhi instrumen investasinya.

"Investor juga harus punya pengetahuan untuk membuat keputusan atas investasinya," imbuhnya.

Lebih lanjut kata dia, investasi juga harus dicatat atau diadministrasikan dengan baik agar jelas memberi keuntungan atau kerugian. Harus jelas kapan membeli atau menjual saham, apa saja biayanya.

"Kalau tidak, mana bisa tahu rugi atau tidak," tambahnya.

Pengadministrasian investasi itulah yang menurutnya sangat sulit diterapkan oleh banyak orang. Namun, kendala itu menurut dia bisa diatasi dengan mendatangkan manajer investasi (MI).

"MI jelas berpengalaman, punya pengetahuan, dan waktu karena pekerjaan mereka mengelola dana investor," terangnya.

Kemudian kata dia, reksadana senarnya merupakan solusi untuk mereka yang memiliki dana terbatas. Sebab di Indonesia, ada unit reksadana yang hanya berharga Rp 1.000.

Diakuinya bahwa semua investasi tentu ada potensi risiko. Semakin besar imbal hasil yang ditawarkan, semakin besar potensi risikonya. Karena itu, tawaran imbal hasil tinggi dengan risiko rendah harus dipertanyakan. Ia juga menyebut, investasi ada jangka waktu dan punya tujuan.

Vivian adalah pimpinan lembaga investasi yang sudah beroperasi selama 25 tahun di Indonesia dan mengelola Rp 31 triliun. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya