Berita

Foto/Net

Bisnis

Pemerintah Luruskan Isu Kampanye Hitam

Promo CPO Ke Pebisnis Swiss
SENIN, 02 OKTOBER 2017 | 10:18 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah tetap semangat melakukan promosi minyak sawit (crude palm oil) di Eropa meskipun produk unggulan ekspor Indonesia tersebut mengalami tekanan, kampanye hitam di kawasan tersebut. Pemerintah dan dunia usaha, pada Kamis (28/9), mempromosikan dan me­luruskan isu negatif produk sawit kepada pebisnis di Swiss dalam acara yang dikemas dalam forum bisnis dengan tajuk "Sustainable Palm Oil in Global Market" di Gedung Zunfthaus zur Meisen, di Zurich.

Acara ini difasilitasi Kedutaan Besar Republik (KBRI) Bern-Swiss. Yang hadir dalam forum ini antara lain delegasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), Gabungan Industri Minyak Na­bati Indonesia (GIMNI), Aso­siasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Dirjen Perdagangan Internasional Kemendag Oke Nurwan memaparkan mengenai produksi CPO Indonesia yang dihasilkan dari kegiatan yang tidak melanggar hukum baik lingkungan hidup mau­pun hak asasi manusia.


"Pemerintah Indonesia telah mewajibkan sertifikat Indo­nesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sejak tahun 2011 untuk menjawab tantangan internas­tional," katanya.

Sementara itu, Executive Director Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) Mahendra Siregar mempromosikan keunggulan produk CPO. Menurutnya, Indonesia menjamin keber­langsungan pasokan karena menguasai 55 persen produksi sawit dunia.

"Jumlah produksi Indo­nesia meninggalkan Malay­sia yang hanya 29 persen," ungkapnya.

Anggota Swiss Asia Cham­ber of Commerce (SACC), Barbara Möckli-Schneider mengaku mendapatkan pencerahan.

"Kami mendapatkan infor­masi yang sangat komprehen­sif tentang sawit Indonesia," ungkapnya.

Sementara, Duta Besar RI untuk Swiss, Linggawaty Hakim menilai, Swiss menga­dopsi pendekatan positif terhadap komoditas kelapa sawit khususnya dari Indonesia. Hal itu terlihat dari langkah pemerintah Swiss yang aktif menyalurkan bantuan pem­bangunan dan pembinaan bagi produksi berkelanjutan kelapa sawit di Indonesia. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya