Berita

Rini Soemarno/Net

Bisnis

Rini Klaim BUMN Mendominasi Karena Proyek Infrastruktur Tak Dilirik Swasta

JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017 | 08:54 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, pemerintah telah memberi ruang besar kepada sektor swasta untuk menger­jakan proyek-proyek di dalam negeri. Pernyataan ini sekaligus membantah tudingan BUMN mendominasi pengerjaan proyek pembangunan dan infrastruktur di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Rini saat menjadi keynote speaker da­lam seminar bertajuk "Investasi di Infrastruktur: Peranan BUMN dan Investasi Asing" di Hotel Shangri-La, Jakarta, kemarin.

Dikatakan bekas bos Astra tersebut, berdasarkan Undang-undang BUMN Nomor 19 Tahun 2003, BUMN juga diwajibkan untuk memasuki proyek in­frastruktur di mana sektor swasta atau koperasi tidak tertarik.


"Banyak ruang bagi investor swasta, termasuk investor asing, untuk berpartisipasi dalam pem­bangunan infrastruktur di In­donesia. Tapi beberapa proyek tidak dilirik swasta. Inilah alasan kami membangun jalan tol Trans Sumatera dan mengambil alih pembangunan jalan tol Trans Jawa, karena swasta tidak ter­tarik," kata Rini.

Rini berharap, ke depan inves­tor swasta semakin banyak ikut serta dalam pembangunan proyek nasional. Pengalaman mereka akan menarik lebih banyak in­vestor untuk bersinergi dengan BUMN dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia.

"Saya percaya mereka menda­patkan keuntungan yang baik dari investasi mereka. Terlebih, saat ini sektor perbankan, terutama bank pemerintah dan beberapa bank swasta juga memberikan dukungan dengan memperluas pinjaman indi­vidual atau sindikasi untuk pem­bangunan proyek infrastruktur," tegas Rini.

Menurut Rini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga pernah mengingatkan dirinya agar me­libatkan perusahaan swasta dalam pembangunan proyek infrastruktur.

"Suatu kali Pak Wakil Presi­den bilang, 'Kamu bisa berikan proyek pengerjaan infrastruktur juga ke yang lain (kontraktor non BUMN)'," kata Rini.

Menurut Rini, memang tak mudah bagi pihak swasta jika terlibat dalam pengerjaan proyek infrastruktur. Masalahnya, butuh dana serta komitmen yang kuat agar pengerjaan pembangunan infrastruktur bisa berjalan tanpa banyak hambatan.

Oleh karenanya, untuk proyek infrastruktur yang mengandung risiko tinggi dan berada di remote area mau tidak mau kendalinya ada di perusahaan milik negara. Tujuannya supaya pembangunan infrastruktur sesuai target.

"Investor butuh kepastian. Ka­lau mereka tidak dapat kepastian soal pembebasan lahan, mereka tidak akan mulai bekerja," tegas Rini. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya