Berita

Foto/Badak LNG

Bisnis

Rekor Baru, Badak LNG Capai 90 Juta Jam Kerja Aman

KAMIS, 28 SEPTEMBER 2017 | 14:59 WIB | LAPORAN:

. Badak LNG berhasil mencapai 90 juta jam kerja atau 3.935 hari kerja tanpa kecelakaan yang menyebabkan hilangnya jam kerja (lost time incident) sejak 8 Desember 2006 lalu. Prestasi ini tercapai pada 16 September 2017 pukul 23.59 WITA.

Sebagai salah satu objek vital nasional yang bergerak di industri pengolahan gas alam cair di Bontang, Kalimantan Timur, Badak LNG terbukti berhasil mempertahankan prestasi berkelanjutan dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pencapaian 90 juta jam kerja aman ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pengoperasian kilang Badak LNG sejak 1977.

"Terima kasih serta apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pekerja dan mitra kerja Badak LNG yang telah memberikan kontribusi bagi tercapainya 90 juta jam kerja aman ini," ungkap VP Production, Widianto P. Sjarief dalam keterangannya, Kamis (28/9).


Lebih jauh, Widianto berharap agar pencapaian ini menjadi motivasi bagi para pekerja dan mitra kerja agar terus bekerja dengan aman dan profesional.

Sebagai bentuk apresiasi, Badak LNG menggelar acara syukuran di malam tercapainya 90 juta jam kerja aman, pada Minggu (17/9) pukul 00.00 WITA. Syukuran ini dihadiri manajemen dan pekerja shift Badak LNG di beberapa area kerja, yaitu Main Control Room (MCR) Modul 1 dan 2, Laboratory & Environmental Control, Fire & Safety dan Security.

Keberhasilan yang dicapai Badak LNG ini tak lepas dari usaha-usaha yang dilakukan manajemen, pekerja, mitra kerja serta seluruh pemangku kepentingan Badak LNG lainnya. Di antaranya dengan mengembangkan dan menerapkan kebijakan safety, health, environment & quality perusahaan yang dikenal sebagai BSMART/Management System Attitude & Reinforcement Technique serta secara konsisten. Selain itu, Badak LNG juga me­nerapkan Contractor SHEQ Management System (CSMS) untuk memberikan jaminan operasional kepada mitra kerjanya agar mencerminkan budaya perusahaan kelas dunia.

Program pelaporan in­siden dan action tracking secara online yang meng­gunakan program SHEQ Information System (SHEQ IS) juga dikembangkan. Termasuk melakukan kampanye SHEQ dengan tema yang berbeda setiap bulannya melalui talk show, SHEQ talk, penyebaran pamflet, pemasangan span­duk serta melaksanakan kegiatan pelatihan dan workshop SHEQ.

Praktik kerja aman juga selalu diterapkan di area kerja dengan mewajibkan pekerja melaksanakan penilaian risiko pekerjaan dengan membuat Task Risk Assessment (TRA), menyiapkan izin kerja, melakukan toolbox meeting untuk setiap kelompok ker­ja juga melakukan take two sebagai personal risk assessment sebelum memulai pekerjaan dan menerapkan Life Saving Rules secara konsisten.

Selain program-program di atas, Badak LNG mengembangkan dan menerapkan program pengamatan keselamatan secara online bernama Attitude Reinforcement Technique (ART) dimana setiap pekerja memiliki target untuk melakukan pengamatan dan mela­porkannya ke sistem se­banyak  tiga pengamatan setiap bulan.

Semua program tersebut mendapat dukungan penuh dari manajemen Badak LNG. Dengan melaksanakan program-program tersebut secara konsisten, manajemen, pekerja dan mitra kerja Ba­dak LNG telah mencapai suatu kondisi yang disebut interdependent culture. Yaitu budaya kerja yang ti­dak hanya memperhatikan ke­selamatan diri sendiri tetapi juga memperhatikan ke­sela­matan orang lain serta kon­disi kerja di sekitar. [rus/***]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya