Berita

Politik

Siapapun Tidak Boleh Memasukkan Senjata Sendiri

SENIN, 25 SEPTEMBER 2017 | 14:50 WIB | LAPORAN:

Pengadaan senjata api yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) di luar kewajaran, meski disebut hanya untuk keperluan pendidikan.

Anggota Komisi I DPR RI Biem Benyamin mengatakan, pengadaan senjata api harus melalui institusi dan prosedur yang benar.  Menurutnya, sebuah badan intelijen eksistensinya tidak membutuhkan senjata api.

"Saya rasa di luar apa namanya kelaziman. Artinya begini, kalau BIN itu kan badan intelijen bukan, adapun kalau mau dipersenjatai itu kan harus melalui panglima TNI, menhan," jelasnya di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (25/9).


Meski begitu, Biem memastikan bahwa institusi apapun tidak bisa seenaknya memasukkan senjata ke Indonesia, tanpa mengikuti aturan yang berlaku.

"Iya tetapi tidak bisa memasukkan senjata sendiri itu tidak boleh," tegas politisi Partai Gerindra tersebut.

Dalam acara silaturahmi bersama Purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan adanya institusi yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia. Institusi bukan militer itu disebutnya mencatut nama Presiden Joko Widodo.

Menko Polhukam Jenderal (Purn) TNI Wiranto kemudian meluruskan pernyataan tersebut. Menurutnya, pembelian senjata yang dilakukan institusi di luar TNI berjumlah 500 pucuk. Semua senjata yang dibeli itu untuk keperluan intelijen dan tidak dilakukan diam-diam.

"Jadi itu 500 pucuk, untuk kepentingan intelijen," ujar Wiranto dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta sore tadi.

Wiranto menambahkan, rencana pembelian senjata tersebut juga sudah dianggarkan dalam keuangan negara (APBN). Selain itu, senjata bukan diimpor dari luar negeri melainkan produksi PT Pindad. [wah]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya