Jenderal Gatot Nurmantyo/Net
Jenderal Gatot kekeh tetap memutar kembali film G30S-PKI karya Arifin C Noer, meski ditentang oleh sejumlah pelaku dan keluarga pelaku sejarah gerÂakan September, lantaran film itu dinilai tidak sesuai fakta. Apa saja sih alasan Jenderal Gatot hingga dia kekeh ngotot memutar film tersebut? Berikut penuturan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo;
Kenapa sih Anda tetap kekeh memutar film G30S-PKI meski ditentang beberapa pihak?
Sejak 2008 pelajaran sejarah tentang bangsa ini yang kelam yaitu, G30S-PKI sudah tidak ada lagi. Saya katakan bahwa kami punya pengalaman buruk, tiba-tiba berapa jenderal dihaÂbisi. Tapi kalau tidak ada lagi untuk menginformasikan itu baÂgaimana? Anak tumbuh dewasa dengan segala macam yang dia terima, dan akhirnya tidak sadar nanti soal itu. Padahal sejarah cenderung berulang, dan kalau berulang kasihan bangsa ini.
Saat ini berarti internal TNI sudah memutar film itu dong?
Saat ini berarti internal TNI sudah memutar film itu dong?
Iya, kegiatan itu sudah terÂlaksana.
Para prajurit diwajibkan untuk menontonya?Iya, karena memang harus dipaksa. Itu kan prajurit saya. Kalau prajurit saya, ya itu urusan saya. Kendali saya hanya dari Presiden garisnya. Saya katakan tidak bisa mempengaruhi saya kecuali Presiden.
Selain film Pengkhianatan G30S/PKI, ada film PKI lainnya yang berjudul 'Senyap' dan 'Jagal'. Apakah kedua film itu diwajibkan untuk ditonton juga?Tidak, saya hanya menginÂstruksikan prajurit menonton film G30S/PKI. Film Senyap dan Jagal saya malah tidak tahu. Itu kan ada badan sensor kemuÂdian dan ada kepolisian ya.
Di balik sikap Anda menduÂkung pemutaran film G30S-PKI, banyak pihak menilai Anda sedang berpolitik?Kalau politik, apa saja dipolitisasi, kamu-kamu saja bisa dipolitisasi. Jadi biarin aja. Saya bilang tadi orang kawin juga bisa dipolitiki, ya wajar-wajar saja. Orang curiga wajar, dan sekarang orang berkomentar apa saja wajar. Yang penting jangan menyebarkan berita bohong. Kan gitu.
Kenapa Anda rela tampil jadi pelopor mendorong agar film PKI itu diputar?Saya tidak bermaksud beÂgitu. Saya hanya mau mengaÂjak, mau mengingatkan agar tidak terulang kembali. Orang mempersepsikan lain silakan saja. Wong otaknya beda-beda kok, jadi enggak ada masalah. Saya tidak akan pernah meÂnanggapi itu, yang penting saya kerjakan.
Kalau boleh tahu sejauh ini adakah dugaan TNI disusupi PKI. Bekas Panglim ABRI Try Sutrisno bahkan sampai mewacanakan agar proses penyaringan calon taruna TNI juga melihat silsilah keluarga mereka. Apa tanggapan Anda terkait wacana ini?
Proses penyaringan dalam seleksi calon taruna TNI sudah dilakukan. TNI itu selalu waspaÂda bagi yang masuk TNI, karena ini sudah keputusan. Jelas kami tahu itu.
Tidak mungkin kami tidak tahu. Semua datanya kami tahu. Tetapi tetap diterima.
Sepengetahuan TNI, sejauh mana penyebaran paham koÂmunisme saat ini?Sistem bekerja di TNI samÂpai saat ini. Jadi biarlah kami mengamati. Ini seperti memancÂing di air keruh. Kalau muncul kan nanti kita semua tahu.
Oh bagaimana Anda meÂnanggapi usulan Presiden Jokowi yang menginginkan agar film tentang PKI dibuat yang baru disesuaikan dengan era saat ini?Itu suatu ide yang luar biasa. Agar bisa dinikmati, film harus disesuaikan dengan kondisi zaÂman sekarang. Namun tentunya harus mengacu pada sejarah yang ada.
Jadi Anda setuju dengan wacana itu?TNI itu kan bagian dari peÂmerintah. Jadi kalau sudah naÂmanya dibuat pemerintah kami akan ikutin. Yang penting harus melalui riset yang mendalam berdasarkan fakta dan kejadian sebenarnya.
Karena intinya kan untuk memberikan pelajaran sejaÂrah. Tapi saya ingatkan di sini bahwa apa pun yang akan dibuat, agama dan ideologi itu tidak mungkin bisa diubah begitu saja. ***