Berita

Bisnis

Banyak Beras Berkutu, Dewan Kecewa Kinerja Bulog

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017 | 23:24 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan mengaku kecewa dengan performa Bulog. Dia melihat, Bulog telah lalai dalam mengawal program prioritas Pemerintah. Indikatornya, beras sejahtera (rastra) yang dibagikan ke masyarakat miskin banyak yang berkutu. Serapan gabah untuk mengamankan stok beras nasional juga jauh dari harapan.

"Kami akan memanggil Direksi Bulog dan jajarannya untuk menjelaskan kenapa kinerjanya seperti ini. Padahal, Bulog ini kan termasuk BUMN yang mendapat PMN (Penyertaan Modal Negara) di 2015. Jadi, banyak yang akan kami crosscheck kepada Bulog, yang kita harapkan lebih baik ternyata banyak bermasalah," kata Nasim saat dihubungi (Minggu, 24/9).

Yang lebih ironi, kata politisi PKB ini, Bulog banyak berurusan dengan Kepolisian. Bulog juga diprotes banyak petani karena kasus gula.


"Jadi, banyak masalah. Mulai masalah gula petani yang belum dibayar Bulog, kasus beras berkutu, dan lainnya. Makanya, kami bingung juga melihat kinerja Bulog," cetusnya.

‎Akhir-akhir ini, kinerja Bulog sedikit menurun. Serapan gabah oleh Bulog pada periode Januari-Agustus baru mencapai 1,76 juta ton atau turun 21,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2,25 juta ton. Bulog sendiri menargetkan stok beras nasional tahun ini mencapai 3,7 juta ton.  Melihat capaian tadi, Nasim pesimistis target itu tercapai.

Untuk kasus beras berkutu, Bulog sampai berutusan dengan Kepolisian. Contohnya, kasus rastra di Sumatera Selatan (Sumsel). Pada Juli 2017, Satgas Pangan Polda Sumsel mengamankan 39 ton rastra milik Bulog yang tidak layak konsumsi. Satgas Pangan Kabupaten Kotabaru pada juga menemukan sekitar 40 ton beras yang diduga dioplos dengan beras merek lain untuk diedaerkan ke konsumen.

Yang tidak kalah menggegerkan, lanjutnya, adalah kasus dugaan hilangnya 600 ton beras milik Bulog yang berada di Gudang Randugarut, Semarang, pada Agustus lalu. Dugaan kerugian mencapai Rp 4,4 miliar. Kasus ini tengah didalami Kejati Jawa Tengah.

Kata Nasim, kasus rastra Bulog sudah sering dikeluhkan di berbagai daerah. Saat pihaknya sidak di gudang beras Bulog Situbondo belum lama ini, banyak beras berkutu. Dia menduga, banyaknya kutu ini karena proses pembasmian terlambat. "Padahal, kalau dibiarkan, kutu itu akan merusak beras dan membuat hancur."

‎Dia mengaku heran kondisi ini masih terjadi. Padahal, sekarang ini Bulog mendapat bantuan dari pihak lain. Mulai dari Polri, TNI, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, sampai Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Dengan bantuan ini, seharusnya performa Bulog bisa terangkat.

"Makanya, nanti akan kami tanyakan langsung ke Bulog, supaya ke depan lebih bagus. Sebab, program rastra saja ini sudah kacau," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya