Berita

Net

Hukum

KPK Sita Dokumen Dari 3 Tempat Terkait Suap Wali Kota Cilegon

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017 | 18:23 WIB | LAPORAN:

Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah tiga tempat di lokasi berbeda terkait suap Wali Kota Cilegon Iman Ariyadi.

"Sejak pukul 10 pagi, secara paralel sejumlah Tim KPK lakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang sebelumnya telah disegel yaitu Kantor Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon, Kantor Klub Cilegon United FC, dan beberapa ruangan di Kantor PT KIEC," jelas Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Minggu (24/9).

Dari penggeledahan, KPK menyita sejumlah dokumen perizinan terkait PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC). Dokumen tersebut saat ini tengah dipelajari lebih lanjut untuk kebutuhan penguatan bukti dalam penyidikan kasus.

"Sebelumnya dilakukan penyitaan juga terhadap buku tabungan bank dan rekening koran CU (Cilegon United) FC," imbuh Febri.

Wali Kota Cilegon Iman Ariyadi diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari PT Brantas Abipraya dan PT KIEC. Dalam melaksanakan proyek, PT KIEC sudah mendapatkan izin prinsip pembangunan Transmart. Meski begitu, pembangunan belum bisa dilakukan karena belum ada izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dari pemerintah setempat.

Untuk memperoleh izin amdal, PT Brantas Abipraya dan PT KIEC diminta menyerahkan uang Rp 1,5 miliar. Permintaan itu disampaikan Iman dan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon Ahmad Dita Prawira.

Dalam kasus tersebut KPK menetapkan enam tersangka. Sebagai pihak pemberi suap Project Manager PT Brantas Abipraya Bayu Dwinanto Utomo, Direktur Utama PT KIEC Tubagus Dony Sugihmukti, dan Legal Manager PT KIEC Eka Wandoro. Dari pihak penerima ditetapkan Irman, Ahmad Dita Prawira, dan satu pihak swasta bernama Hendry.

Lima dari tersangka tersebut telah ditahan KPK sejak Minggu dini hari tadi. Wali Kota Tubagus Iman Aryadi ditahan di Rutan C1 KPK, Ahmad Dita di Pomdam Jaya Guntur, Bayu Dwinanto Utomo di Rutan Polres Jakarta Timur, serta Hendry dan Eka Wandoro di Rutan Polres Jakarta Pusat. [wah]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya