Berita

Maman Imanulhaq/Net

Pertahanan

Hijrah Itu Berpindah Menuju Kehidupan Lebih Baik Dan Bermakna

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2017 | 09:51 WIB | LAPORAN:

Di era sekarang, makna hijrah itu adalah berpindah menuju kehidupan lebih baik dan bermakna, dan indah, bukan berpindah justru untuk berperang dan saling baku bunuh.

Pernyataan itu dilontarkan Ketua Lembaga Dakwan PBNU KH Maman Imanulhaq.

"Hijrah hakikatnya sebuah semangat untuk melakukan perubahan. Manusia yang berpindah, diharapkan juga mengusung semangat perubahan menuju kehidupan yang semakin baik, indah, dan bermakna," ujar Maman Imanulhaq di Jakarta, Kamis (21/9).

Untuk itu, siapapun, khususnya umat Islam, yang ingin mewarisi semangat hijrah harus mempunyai gairah untuk terus mencari hal-hal yang baru, baik, dinamis, dan progresif dalam kehidupan yang kaya warna dan nuansa.

Ia mencontohkan, Rasulullah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah pada hari Jumat tanggal 13 Rabi‘ul Awwal atau 24 September 622 Masehi karena ingin mengubah tatanan hidup, kebudayaan, dan peradaban umat manusia yang rendah, primitif, bobrok, kejam, timpang, dan tidak manusiawi, menuju tatanan hidup, kebudayaan, dan peradaban yang sehat, adil, baik, sejahtera, dan manusiawi. Rasulullah menawarkan ajaran Islam sebagai alternatif dan solusi kehidupan yang baik dan sehat.

Saat itu, Rasulullah bersama pengikutnya terpaksa “menyingkir” dari Mekkah karena mendapatkan gempuran bertubi-tubi dari kaum kafir Quraisy, yang merasa terancam dengan ajaran baru yaitu islam. Gempuran itu sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa Rasulullah dan para pengikutnya.

Peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah itu, oleh Khalifah Umar ibn Khaththâb dijadikan sebagai tonggak awal diberlakukannya tahun baru dalam Islam yang disebut tahun hijriyah atau hijrah.

Seiring maraknya propaganda radikalisme dan terorisme, tahun baru hijriyah itu dijadikan ajang propaganda untuk menarik pengikutnya untuk bergabung berperang di negeri konflik seperti Suriah, Filipina, dan terakhir ke Myanmar.

Menurut Kang Maman, langkah-langkah itu jelas tidak sesuai dengan ajaran Rasululloh. Ia menegaskan bahwa hijrah sebaiknya dilakukan dengan niat yang tulus dengan cara melepaskan diri dari belenggu ambisi pribadi, kepicikan, dan kepentingan sesaat. Bukan berhijrah untuk melakukan kekerasan, apalagi pembunuhan.

"Manusia yang hijrah harus selalu memiliki optimisme dalam menyongsong masa depan yang semakin baik," tukas Maman.

Dalam konteks dunia dan global, lanjut anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKB ini, semangat hijrah misalnya bisa diisi dan diwarnai dengan perjuangan yang tak kunjung usai untuk menegakkan keadilan dan perdamaian.

Selain itu, semangat hijrah dalam pentas Indonesia mutakhir bisa diwarnai dengan perjuangan melawan segala bentuk ketidakadilan, kekerasan, penindasan, narkoba, korupsi, serta upaya-upaya disintegrasi yang mengancam keutuhan NKRI.[wid]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya