Berita

RMOL

Bisnis

Kemendes Tingkatkan Penyerapan Produk Unggulan Desa

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017 | 21:22 WIB | LAPORAN:

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo akan membawa dunia usaha menyerap produk unggulan kawasan perdesaan jenis jagung di Bengkulu Selatan.

Dengan begitu, para petani dapat fokus menggarap produk unggulan mereka agar skala produksi terus meningkat.

"Bupati komitmen untuk menanam jagung di lahan seluas 20 ribu hektare. Jika sekali panen menghasilkan lima sampai tujuh ton dan per ton dihargai Rp 100 ribu maka dalam satu kali panen akan hasilkan Rp 300 miliar setahun," ujar Menteri Eko usai acara penanaman jagung di Desa Padang Lebar, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan (Selasa, 19/9).


Terlebih, lanjutnya masyarakat akan merasakan manfaat semakin besar jika membangun embung. Dalam hitungannya, suplai air dari embung akan mampu membuat lahan jagung panen setidaknya dua kali dalam setahun. Maka hasil pendapatan yang dicapai yakni Rp 600 miliar per tahun.

"Pemerintah nanti akan bantu sarana prasarananya yang akan disalurkan lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Semakin produksinya bagus, dunia usaha pasti tertarik bangun sarana pascapanen, seperti gudang, mesin pengering, dan lainnya," beber Eko.

Dia juga meminta bupati Bengkulu Selatan untuk bersama mengawal implementasi empat program prioritas percepatan pembangunan desa, yakni Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), pembangunan embung, pengembangan BUMDes, dan membangun Sarana Olahraga Desa (Raga Desa). Eko meyakini program tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

"Jika empat program prioritas ini dilakukan di desa-desa maka tidak akan ada lagi desa tertinggal dalam satu hingga dua tahun ke depan. Mari bersama-sama sukseskan program ini," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan, sinergi dengan Kemendes PDTT merupakan sinergi yang hebat. Hal itu diyakini akan semakin meningkatkan produktifitas masyarakat pedesaan. Hal itu dapat dilihat dengan bukti pemerintah tidak lagi mengimpor jagung.

"Kami siapkan sarana produksinya, mendes siapkan embung. Jagung sekarang sudah tidak ada impor, malahan Malaysia dan Filipina siap terima impor. Pada saatnya kami tutup impor, kita malah ekspor ke lima negara. Harga jagung kini stabil di kisaran Rp 3.000-an," imbuh Amran dalam keterangannya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya