Berita

Pertahanan

Kivlan Zein Mengaku Larang Pemuda Anti Komunis Untuk Rusuh

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017 | 19:05 WIB | LAPORAN:

Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein membantah tuduhan yang menyebut dirinya dalang kerusuhan di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada Minggu malam (17/9).

"Hari Minggu saya ada di Bogor. Kalau saya dituduh ada di penyerangan di depan LBH, saya tidak berada di sana dan tak merancang menyerang," tegas Kivlan kepada wartawan di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/9).

Sebelumnya, Ketua YLBHI Bidang Advokasi, Muhammad Isnur, mengutip sebuah pemberitan di salah satu media online yang menyebut Kivlan sebagai dalang penyerangan kantor YLBHI-LBH Jakarta. Salah satu alasannya, Kivlan sempat memimpin "rapat koordinasi pembubaran PKI".

Kivlan sendiri mengaku hadir dalam pertemuan yang diprakarsai oleh para pemuda anti komunis. Dalam pertemuan di Menteng 58 itu, dia menjadi salah satu pembicara. Di situ dia memberi nasihat agar para pemuda menggelar aksi massa dengan damai tanpa pelanggaran-pelanggaran hukum.

"Datang untuk memberikan nasihat. Tapi nasihat saya jangan lakukan kerusuhan. Jangan masuk di halaman karena akan delik hukum. Kalian boleh di pagar tepi jalan. Jangan rusak, jangan lempar kaca. Kalau dipukul, foto yang mukul kamu, nah berarti mereka yang nyerang," Kiflan menuturkan lagi apa yang jadi nasihatnya.

Dia malah menduga kerusuhan di kawasan kantor YLBHI itu dipicu para provokator yang berkomplot dengan YLBHI.

"Boleh jadi waktu itu ada provokator di massa yang lempar," duga Kiflan.

Tak terima disebut sebagai dalang kerusuhan, Kivlan pun melaporkan Muhammad Isnur ke Bareskrim Polri. Namun laporannya ditolak karena belum lengkap akan bukti-bukti. [ald]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya