Berita

Foto/Net

Bisnis

Ekonomi Mukul Atas-Bawah

2 Matahari Tutup, Sewa Pesawat Jet Sepi Order
SELASA, 19 SEPTEMBER 2017 | 10:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kondisi ekonomi yang melemah mulai terasa di kalangan atas bawah. Untuk kalangan menengah ke bawah, contohnya, dua gerai Matahari Department Store di Jakarta ditutup. Sementara, di kalangan atas, pengusaha penyewaan jet pribadi mengeluh order sepi.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan menutup dua gerai di Pasaraya Blok M dan Manggarai akhir bulan ini. Gerai ini kehilangan calon pembeli. Di kedua tempat itu Matahari kerap sepi. Demi efisiensi, manajemen memutuskan menutup keduanya. Untuk menghabiskan stok, pihak retail membanting harga produk-produk mereka dengan diskon hingga 75 persen. "Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai akan tutup per akhir bulan September. Ini karena kinerja mall yang sepi mengkibatkan kinerja kedua gerai tidak sesuai target manajemen," ujar Sekretaris PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo kepada wartawan.

Miranti menjelaskan, jumlah pengunjung yang tak sesuai target membuat kinerja dua gerai tersebut tidak sesuai target penjualan. Seperti diketahui, gerai Matahari di Pasaraya baru dibuka 2015. Hingga kini, Matahari memiliki 157 gerai. Miranti menuturkan, pihaknya akan membuka 1-3 gerai lagi hingga akhir tahun. "Kami akan buka gerai lagi satu di Jawa dan dua di luar Jawa," tutup Miranti.


Kelesuan ekonomi juga terjadi di bisnis penyewaan pesawat terbang. President Premiair Group, Capt. Tony Hadi mengungkapkan, sejak tahun lalu, rata-rata penyewaan pesawat jet pribadi per bulan belakangan ini hanya mencapai 30 jam. Sedangkan, beberapa tahun lalu mencapai 50 jam penerbangan per bulan. "Kalau sekarang agak slow ya 20-30 jam per bulan. Kalau high season 40-50," kata Tony di Premiair Lounge, Jakarta, kemarin.

Tony mengaku lesunya bisnis penyewaan pesawat jet pribadi diakibatkan dari lesunya ekonomi saat ini. Kondisi seperti ini baru dirasakannya setahun belakangan. "Tergantung suasananya kalau ekonomi lagi boom (bagus) ya sibuk. Situasinya lagi tidak (bagus)," kata Tony.

Premiair adalah perusahaan penerbangan yang mengelola 15 pesawat jet pribadi, dan 1 di antaranya merupakan milik Premiair sendiri. Sisanya pesawat jet pribadi milik pihak lain yang dikerjasamakan operasi. Mengantisipasi kelesuan tersebut, Premiair juga mengoptimalkan usaha di bidang lainnya. Melalui PT Wira Adirajasa Dirgantara yang merupakan anak usaha Premiair, bisnis yang difokuskan adalah Fixed Base Operator (FBO). Selain itu, melalui PT Wira Jasa Angkasa juga menawarkan jasa servis pesawat terbang atau MRO. "Sekarang kita punya MRO, FBO, punya lounge, punya konsultan bisnis untuk dukung main business," ujar Tony.

Fenomena ini ditanggapi pemerintah. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan tutupnya gerai Matahari bukan karena daya beli masyarakat yang menurun. Enggar berpendapat itu adalah strategi perusahaan agar lebih efisien.

"Lihat saja dia dari yang sudah public listing company, bagaimana kinerjanya, bagaimana rugi labanya, bagaimana dia revenue peningkatannya, year on yearnya lebih baik," kata Enggar di Jakarta, kemarin. Menurut dia, penutupan gerai Matahari merupakan upaya efisiensi perusahan karena pusat perbelanjaan yang terdapat gerai sepi pengunjung. "Ya di tempat situ sepi, di tempat lain buka. Yang buka itu yang ramai, jadi yang sepi itu tutup," terangnya.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati khawatir peristiwa ini cerminan nyata kondisi daya beli masyarakat yang tengah menurun. Mantan Direktur Bank Dunia itu akan mencatat peristiwa ini dalam menghadapi situasi ekonomi pada semester kedua tahun ini. "Kami akan terus observasi. Kami akan lihat saja, apakah ini ada perubahan konsumsi dan lain-lain," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat koordinasi, kemarin.

Berbagi data, konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua hanya mencapai 4,93 persen, atau lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang mencapai 4,97 persen. Untuk menggenjot ekonomi yang dipatok 5,2 persen, maka konsumsi rumah tangga harus tumbuh lima persen sepanjang tahun. Untuk itu, kata Sri Mul, pihaknya akan terus memantau kondisi perekonomian, baik itu dari sisi perpajakan maupun adanya indikasi perubahan pola konsumsi masyarakat. Ini akan menjadi pertimbangan pemerintah menentukan kebijakan ke depan. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya