Foto/Net
Foto/Net
Microsoft Asia Pasifik keÂmarin merilis temuan reÂgional dari Laporan Security Intelligence (SIR) Volume 22 yang menemukan bahwa negara berkembang seperti Banglades, Kamboja, IndoÂnesia, Myanmar, dan Vietnam termasuk lima besar negara di Asia Pasifik yang paling terekspos oleh program berÂbahaya. Pada kuartal II-2016, 45,2 persen komputer di InÂdonesia terserang malware. Angka ini lebih tinggi dengan angka rata-rata global pada kuartal yang sama sebesar 20,8 persen.
Associate General CounÂsel, Microsoft Asia Pasifik, Jepang & Australia Antony Cook menjelaskan, kategori perangkat lunak berbahaya yang paling sering ditemui di Indonesia pada kuartal II- 2016 adalah Trojans dengan 41,5 persen serangan pada seluruh komputer. Jumlah itu naik 37,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Worms menempati posisi kedua, denÂgan 24,5 persen serangan pada seluruh komputer atau turun 26,3 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57