Berita

Net

Bisnis

Negara Maju Tidak Proporsional Melihat Sektor Sawit Indonesia

RABU, 06 SEPTEMBER 2017 | 08:03 WIB | LAPORAN:

Pemerintah akan menjelaskan kondisi objektif sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia dalam pertemuan tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan ini.

Diharapkan, setelah pertemuan, negara-negara barat lebih proporsional dalam menilai salah satu sektor pendulang devisa tersebut.

"Mereka (Eropa dan Amerika Serikat) sering tidak proporsional. Kami akan menjelaskan semuanya," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan dalam keterangannya, Rabu (6/9).


Dalam pertemuan tingkat tinggi yang digagas Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP), tersebut, GAPKI melalui ketua umumnya Joko Supriyono akan memaparkan aspek ekonomi dan ekologi sektor kelapa sawit di Indonesia.

Sebab, dibandingkan negara tetangga Malaysia, sektor sawit Indonesia lebih banyak disorot. Khususnya terkait isu-isu lingkungan dan keberlanjutan.

"Tidak ada pembangunan yang sempurna. Tapi jangan sampai sorotan tata kelola sawit yang berkelanjutan itu sekadar kedok untuk menekan Indonesia dalam negosiasi perdagangan," jelas Fadhil.

Dia menambahkan, pemerintah bisa mengerti sikap kritis negara-negara maju termasuk PBB atas sektor kelapa sawit Indonesia.

"Namun jangan mudah melakukan generalisasi. Dampak ekonomi sawit sudah pasti besar, tetapi dampak lingkungannya bisa kita perdebatkan," demikian Fadhil.

Selain pertemuan tingkat tinggi PBB, delegasi pmerintah Indonesia juga akan menghadiri sejumlah diskusi dan pertemuan informal bersama UNDP, perwakilan pemerintah Amerika Serikat, dan kunjungan ke pabrik cokelat Mars Inc. yang merupakan salah satu pembeli minyak sawit dari Indonesia.
 
Negara lain yang juga diundang dalam pertemuan tingkat tinggi PBB yaitu Peru untuk sektor peternakan sapi, Brasil pada sektor perkebunan kedelai, dan Liberia di sektor sawit. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya