CADANGAN Devisa Negara Indonesia naik 27 persen dalam 3 Tahun terakhir. Dimana diakhir pemerintahan SBY berkisar 100 milyar dollar dan saat ini menjadi 127 Milyar Dolar AS. Sebuah prestasi Pak Joko Widodo yang sangat luar biasa sekali dalam bidang ekonomi.
Naiknya cadangan Devisa negara menjadi 127 Milyar Dolar AS menunjukan Kepercayaan pelaku Ekonomi Nasional Dan Investor luar negeri kepada kinerja perekonomian pemerintahan Joko Widodo untuk menaruh dananya dalam bentuk US dollar di Indonesia
Kenaikan Cadangan Devisa Indonesia yang sangat fenomenal di era pemerintahan Joko Widodo merupakan sebuah indikator penting menunjukkan kekuatan perekonomian Indonesia, yang mampu membiayai kebutuhan dalam negerinya.
Selain itu, Cadangan Devisa dalam jumlah yang cukup di era pemerintahan Pak Joko Widodo merupakan bentuk jaminan bagi tercapainya stabilitas moneter dan ekonomi makro perekonomian negara.
Dan para pengamat ekonomi yang anti pemerintahan Joko Widodo yang selalu melakukan kampanye hitam tentang jumlah hutang luar negeri yang meningkat diera Joko Widodo patut dicurigai sebagai pengamat pengamat ekonomi yang hanya ingin menghambat langkah Jokowinomic untuk mencapai perekonomian Nasional yang gilang gemilang
Sebab dengan kenaikan Devisa negara hingga 127 Milyar Dolar AS saat ini walau Peningkatan tersebut masih berasal dari penerimaan pajak melalui program Tax Amnesty dan devisa migas pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
Posisi cadangan devisa saat ini melebihi kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Jika hingga akhir 2017 cadangan devisa bisa pada kisaran 140 M Dolar AS bukan tidak mungkin pertumbuhan perekonomian Indonesia akan melesat menuju kisaran 6,3 persen dan juga nilai IHSG tahun Depan bisa tembus 6000 rupiah.
Posisi Cadangan Devisa saat ini yang berjumlah 127 M Dolar AS dapat untuk membiayai 9,6 bulan impor atau 9,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Artinya posisi cadangan devisa saat ini berada di atas standar kecukupan internasional.
Dengan cadangan devisa tersebut maka akan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Paten sekali kinerja Pak Joko Widodo, dan ini mulai jaman Orde lama tidak pernah ada pencapaian segilang gemilang seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam bekerja keras dari pagi hingga malam, serta tak kenal lelah mengatur perekonomian Nasional. [***]
Penulis adalah Waketum Gerindra sekaligus Ketua Umum FSP BUMN Bersatu
