Berita

Foto/Net

Bisnis

Uang Beredar Turun 1,1 Persen

Simpanan Pemerintah Tumbuh Pesat
SELASA, 05 SEPTEMBER 2017 | 10:42 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bank Indonesia (BI) mencatat simpanan pemerintah pusat yang meningkat membuat likuiditas perekonomian, atau jumlah uang beredar menurun pada Juli 2017 dibandingkan bulan sebelumnya. BI menyebut, simpanan pemer­intah pusat di Bank Sentral dan perbankan tumbuh 37,7 persen se­cara tahunan (year on year) pada Juli 2017 dari sebelumnya hanya 20,9 persen pada Juni 2017.

Direktur Eksekutif Departe­men Komunikasi Bank Indone­sia (BI) Agusman mengatakan, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh masuknya dana hasil pener­bitan global bond (surat utang) pemerintah.

Namun hal ini membuat jum­lah uang beredar di Indonesia menurun sebesar Rp 57,9 triliun atau sekitar 1,1 persen dari Rp 5.224,3 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp 5.166,4 triliun pada Juli 2017. Sehingga, uang bere­dar tumbuh melambat dari 10,3 persen menjadi hanya 9,2 persen secara tahunan pada Juli.


"Berkurangnya jumlah uang beredar juga dipengaruhi oleh meningkatnya penyaluran kredit perbankan," kata Agusman di Jakarta.

Kredit perbankan tembus Rp 4.494 triliun atau tumbuh 7,9 persen secara tahunan pada Juli 2017. Sedangkan, pada bulan sebelumnya, kredit perbankan hanya meningkat 7,6 persen secara tahunan.

Dari data uang beredar BI disebutkan, peningkatan per­tumbuhan kredit perbankan terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK). Penyaluran KMK tumbuh 7,5 persen secara tahunan atau men­capai Rp 2.077,3 triliun pada Juli 2017. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Juni 2017 sebesar 7,0 persen.

"Pertumbuhan KMK terjadi pada kredit yang disalurkan kepada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor konstruksi," terangnya.

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh dari 4,4 persen menjadi 5,2 persen secara tahunan pada Juli 2017. Sedan­gkan, sektor konstruksi tumbuh 30,7 persen secara tahunan pada Juli 2017 dari bulan sebelumnya hanya 28,1 persen.

Sementara, KI tumbuh tipis dari 6,1 persen menjadi 6,2 persen secara tahunan. Namun, nilai penyaluran menurun dari bulan sebelumnya, yakni dari Rp 1.113,9 triliun menjadi Rp 1.110 triliun pada Juli 2017. Pertumbuhan KI terjadi pada sektor industri pengolahan serta sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan.

Sedangkan KK tumbuh 10,1 persen dari sebelumnya 9,9 pers­en secara tahunan pada Juni 2017. Namun nilai penyalurannya stag­nan di angka Rp 1.306,7 triliun. "Pertumbuhan KK terkait dengan pola konsumsi masyarakat yang masih relatif tinggi seiring den­gan libur sekolah," pungkasnya.

Menyoal ini, Presiden Direk­tur PT Bank Commonwealth Indonesia, Lauren Sulistiawati menjelaskan, saat ini sekitar 90 persen bisnis Bank Common­wealth Indonesia difokuskan untuk segmen UKM dan ritel.

"Sebelumnya kami sempat menjalankan bisnis komersial, namun saat ini sudah dikurangi untuk mengantisipasi risiko kredit bermasalah," ucapnya saat ditemui Rakyat Merdeka.

Tak hanya itu, pihaknya juga meningkatkan layanan kepada nasabah agar semakin mudah melakukan transaksi di bank. Kemudahan ini mulai dari pembu­kaan rekening hingga pengajuan kredit yang semuanya bisa dilaku­kan melalui bantuan teknologi.

Direktur Konsumer PT Bank Jabar dan Banten Tbk (BJB) Fermi­yati mengaku, tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 13-14 persen.

"Memang saat ini segmen yang menyumbang terbesar adalah segmen konsumer. Segmen selan­jutnya adalah kredit infrastruktur, kredit komersial, kredit UKM dan mikro. Hingga akhir tahun, kami optimis kredit perbankan bisa tercapai," singkatnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya