Berita

Siti Mashita Soeparno/Net

Nusantara

Walikota Tegal Didesak Mundur

Pasca Ditangkap Penyidik KPK
SELASA, 05 SEPTEMBER 2017 | 09:34 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kader muda Golkar mende­sak Walikota Tegal Siti Mashita Soeparno mengundurkandiri pasca ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan ditetapkan sebagai tersangka korupsi.

Siti Mashita tak boleh menunggu sampai ada putusan pengadilan untuk mundur. "Buat kami, ya mereka harus legowo. Ketika orang sudah salah harus lapang dada mundur,bertanggungjawab atas apa yang sudah diperbuat. Jangan lagi menutup-nutupi," kata anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Almanzo Bonara, kemarin.

Almanso merasa malu den­gan tertangkapkan Siti Mashita dalam kasus korupsi. Apalagi, di Golkar, kasus kepala daerah ditangkap KPK bukan hal baru. Sebelumnya, beberapa kader Beringin yang menjabat kepala daerah juga ditangkap KPK.


Untuk Siti Mashita, diduga menerima suap terkait pen­gelolaan dana Jasa Kesehatan di RSUD Kardinah, Kota Tegal dan fee proyek-proyek pengadaanbarang dan jasa di lingkungan Pemkot Tegal Tahun Anggaran 2017. Mashita diduga menerima suap mulai bulan Januari sampai Agustus 2015, dengan total mencapai Rp 5,1 miliar.

"Sebagai kader, saya malu. Golkar yang memiliki jumlah kader mumpuni, memiliki kualitas, memiliki histori pan­jang membangun bangsa, tapi (sekarang) diisi kader-kader yang terjerat korupsi. Ini kan mengalami degradasi," kata Almanzo.

Lantaran banyak kader yang terjerat korupsi, dia khawatir Golkar akan semakin terpuruk di masa depan. Makanya, dia meminta agar Golkar segera dibersihkan dari kader-kader semacam itu.

"Untuk itu, kami mengang­kat Golkar bersih. Karena kami merasa Golkar ini dalam kon­disi siaga, kalau tidak Golkar akan tergerus suaranya dalam Pemilu 2019," katanya.

Dia pun meminta agar masalah ini menjadi perhatian serius para pimpinan Golkar. Pimpinan Golkar tidak boleh membiarkan hal itu karena sangat berbahaya bagi partai di kemudian hari. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya