Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Profesor Poeze: Pilpres Harus Pilih Orang Jujur

SENIN, 04 SEPTEMBER 2017 | 10:37 WIB | LAPORAN: ARIEF GUNAWAN

Sejarawan terkemuka yang mendalami kronik revolusi kemerdekaan Indonesia, Profesor Harry Poeze berpendapat, pemilihan presiden di Indonesia harus dapat memberikan harapan-harapan baru kepada masyarakat dengan tidak membatasi keikutsertaan calon-calon dari luar partai.

"Orang Indonesia sendiri harus pilih orang yang jujur. Mungkin kalau sistem pemilihan presidennya diganti janji-janji reformasi bisa terpenuhi," kata Harry Poeze dalam percakapan dengan Kantor Berita Politik RMOL, di kampus Universitas Leiden, Belanda, akhir pekan lalu.

Untuk konteks jalannya pemerintahan saat ini menurut Poeze, Presiden Jokowi harus mencari orang yang benar-benar mendukungnya sehingga harapan-harapan dari janji-janji reformasi tersebut dapat terlaksana.


Dia mengingatkan, sebagai negara demokrasi terbesar bersama dengan negara seperti India, Poeze berpendapat, Indonesia harus berhati-hati agar tidak mengalami setback. "

Ada harapan Presiden Jokowi dapat memainkan peranannya,’’ ujar Poeze.

Di sisi lain sebagai sejarawan, dia menekankan Indonesia membutuhkan tokoh-tokoh yang tidak alergi terhadap sejarah bangsanya sendiri. Menurutnya, studi yang serius dalam mencapai obyektivitas sejarah masih mengalami banyak halangan.

"Percobaan untuk menulis ulang sejarah Indonesia masih berjalan dengan banyak tekanan," sambung Poeze.

Dia menambahkan, terhadap upaya penulisan ulang sejarah Indonesia masih banyak pejabat Indonesia yang ber-mindset seperti Soeharto. Sejauh ini, kata Poeze, baru Gus Dur yang jujur dan berani membuka sejarah Indonesia ke arah yang obyektif.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya