Berita

Publika

Jangan Berhenti Hanya Pada Simbol

MINGGU, 03 SEPTEMBER 2017 | 18:28 WIB

MANUSIA adalah spesies yang bersosial. Dalam mempertahankan hidup selalu bergerombol dalam memburu buruannya.

Ketika menjadi taraf bercocok tanam, dalam merespon alam maka diciptakan sistem sosial dengan religiusitas dengan pendekatan simbolis sebagai penanda dalam mengatur tata masyarakat. Sistem tata masyarakat dengan pendekatan ritual simbol berlangsung sampai zaman para nabi dan kenabian.

Dalam ritual haji, yang berupa tawaf mengelilingi Kabah adalah ritual bahwa manusia merupakan bagian dari hukum semesta alam yang selalu bergerak, berputar dan mengelilingi, terus menerus tak terhingga. Bumi berputar pada porosnya, dalam bersamaan mengelilingi matahari, bersama planet-planet yang lain, itulah yang disebut tata surya.


Kumpulan tata surya disebut galaksi. Seperti juga bumi berputar pada porosnya, sambil juga bergerak mengelilingi pusat dari galaksi, demikian seterusnya dengan kumpulan yang semakin membesar, yang tak terhingga.

Adapun ritual kurban yang berupa memotong hewan adalah simbol dari mahluk manusia dalam rantai makanan di Timur Tengah, adalah mahluk yang pemakan dalam rantai yang ketiga, setelah hewan domba yang pemakan dalam rantai kedua yang memakan tumbuhan. Jadi ritual kurban adalah simbol semangat berkorban masyarakat yang tinggal di Timur Tengah dalam mempertahankan hidupnya. Sebab di Timur Tengah adalah negeri yang geografisnya kurang subur. Sebab daerah padang pasir.

Maka kalau di Nusantara yang geografisnya sangat subur maka manusianya berkecenderungan memakan tetumbuhan, maka ritual kurbannya tentu saja tidak dengan cara memotong hewan. Melainkan apa yang dinamakan sedekah bumi. Sebagai tanda syukur pada semesta alam, sekaligus sebagai ritual merawat alam dan lingkungannya.

Jadi memang betul bahwa simbol adalah penting, sebagai penanda dari amanat para leluhur, para nabi dan kenabian dalam suatu masyarakat agar kehidupan tetap berlangsung. Namun demikian, kalau hanya berhenti pada simbol maka kehidupan suatu masyarakat akan terjadi kebuntuan dan sebuah ajaran akan tereduksi, keluar dari substansinya.

Sebagai contoh, apabila semangat berkorban di Nusantara hanya berhenti pada simbol dengan cara memotong hewan maka semangat gotong royong tak akan terjadi. Seperti halnya urang Sunda yang pemakan tumbuhan, alias vegetarian terus disuruh makan daging domba maka yang terjadi justru adalah bencana. Dengan demikian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pancasila dengan sendirinya tak akan terwujud. Semakin jauh dari Merdesa: Adil-Makmur-Beradab, tentunya. [***]

Dadang Merdesa
@pelukismerdesa

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya