Berita

Foto/RMOL

Nusantara

Massa Aksi: Hentikan Kebrutalan Di Rohingya, Jika Tidak..

SABTU, 02 SEPTEMBER 2017 | 14:12 WIB | LAPORAN:

. Ratusan orang yang tergabung dalam Masyarakat Profesional Bagi Kemanusiaan Rohingya menggelar aksi damai di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar, di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9).

Aksi tersebut menuntut pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian etnis Rohingya di Myanmar.

Dimana saat ini, 3 ribu orang etnis Rohingya terpaksa melarikan diri ke perbatasan Bangladesh karena serangan secara membabi-buta dari militer Myanmar.


Koordinator aksi, M. Ichsan Loulembah dalam orasinya mendesak penerima Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi untuk meminta pemerintah Myanmar menghentikan aksi biadab itu.

"Ini atas dasar kemanusian. Mereka juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan," serunya.

Aung San Suu Kyi adalah tokoh Myanmar yang juga pemimpin partai penguasa saat ini.

Massa aksi mendesak, jika Aung San Suu Kyi tidak melakukan itu, maka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus turun tangan meminta agar Nobel Perdamaian yang disandang, segera dicabut.

"PBB dan Panitia Nobel harus mencabut penghargaan perdamaian jika dia (Aung San Suu Kyi) tidak bisa hentikan aksi brutal di Rohingya," demikian M. Ichsan Loulembah. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya