Berita

Suhendra Hadi Kuntono/Net

Nusantara

Saat Susun Kebijakan, Menteri Susi Harus Perhatikan Kearifan Lokal

SENIN, 28 AGUSTUS 2017 | 12:20 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Meski survei menempatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai menteri berkinerja terbaik, namun hal itu bukan berarti semua kebijakan yang diambil tidak menimbulkan efek negatif.

Aksi unjukrasa para nelayan yang mengaku menjadi korban kebijakan Susi di Jakarta dan sejumlah daerah menjadi bukti adanya efek negatif dari KKP.

Atas alasan itu, Pendiri Asosiasi Pekerja Bawah Air Indonesia (APBAI) Suhendra Hadi Kuntono meminta Menteri Susi untuk mempertimbangkan kearifan lokal dalam menyusun kebijakan.


"Local wisdom (kearifan lokal) dan solusi alternatif perlu kita tawarkan kepada Ibu Susi agar dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan selanjutnya," ungkapnya kepada redaksi, Senin (28/8).

Suhendra kemudian merujuk contoh local wisdom yang dimiliki nelayan Provinsi Maluku, yakni sasi laut. Tradisi adat ini adalah menutup wilayah perairan tertentu pada waktu tertentu hingga ‘titah negeri’ negeri untuk membukanya. Sehingga kelestarian laut bisa tetap dijaga dan nelayan tetap bisa mendapat hasil tangkapan melimpah.

"Barang siapa yang melanggar akan dikenai sanksi, apalagi sampai merusak ekosistem," kata ketua umum Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera, Sulawesi dan Maluku (Puja Kessuma).

Sejumlah solusi alternatif juga ditawarkan Suhendra agar kebijakan-kebijakan Susi tidak lagi didemo nelayan. Salah satunya solusi mengenai Permen 2/2015 tentang Pelarangan Trawl, Cantrang dan Set Nets di WPP Nasional Republik Indonesia (NRI). Dalam hal ini, ia menilai perlunya modernisasi alat tangkap berbasis CCRF sesuai karakteristik perairan setempat, penggantian alat tangkap dengan yang ramah lingkungan, dan pengaturan jumlah kapal dan musim penangkapan.

"Termasuk izin kapal di atas 30 gross ton (GT) dalam proses moratorium sehingga bisa beroperasi di bawah area 12 mil yang merupakan wilayah kewenangan provinsi," jelasnya.
 
Sementara untuk Permen 4/2015 tentang Larangan Penangkapan Ikan pada WPP 714, Suhendra menawarkan solusi agar KKP bekerja sama dengan swasta. Sehingga saat diberlakukan closed area pada periode Oktober hingga Desember bisa memberikan bantuan alternatif, di antaranya berupa penyediaan usaha substitusi seperti usaha perikanan budidaya, pariwisata bahari dan industri rumah tangga.

"Karena nelayan pastinya tidak bisa melaut akibat pemberlakuan closed area tersebut," papar Suhendra yang juga mantan Ketua Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Indonesia-Vietnam bentukan pemerintah RI dan Vietnam ini. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya