Berita

Nusantara

Pemecatan 6 Pegawai PT Pos Indonesia Diadukan Ke Komnas HAM

SELASA, 22 AGUSTUS 2017 | 08:57 WIB | LAPORAN:

Sebanyak 6 pegawai PT Pos Indonesia yang telah mengabdikan diri hingga 20 tahun dipecat secara sepihak oleh Dewan Direksi pada Senin (21/8).

Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI) dalam keterangan tertulisnya menyebut bahwa pemecatan itu dilakukan setelah 6 pegawai yang juga anggota SPPI mengkritik Dewan Direksi PT Pos Indonesia.

Kritik yang dilakukan dalam bentuk surat berisi keluhan mengenai kondisi PT Pos Indonesia yang masih jauh harapan, baik perusahaan maupun kesejahteraan pekerja. Surat itu dilayangkan langsung kepada Menteri BUMN Rini Soemarno oleh enam aktivis tersebut.


"Tentu saja kritik yang kami sampaikan tersebut adalah dalam rangka menjalankan mandat atau tugas yang diberikan teman-teman kepada kami selaku pengurus Serikat Pekerja Pos Indonesia, karena untuk alasan tersebutlah kami dipilih dan dipercaya untuk memperjuangkan nasib-nasib teman pekerja melalui Serikat Pekerja," ujar pernyataan SPPI tersebut.

Aksi tersebut membuat Direksi marah dan menyebut aktivis SPPI telah melanggar tata tertib dan displin kerja yang menimbulkan disharmoni hubungan kerja.

Proses PHK yang dilakukan terhadap aktivis SPPI itu dilakukan tanpa melalui prosedur Surat Peringatan terlebih dahulu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 151-155 UU RI 13/2013 yang juga bahkan diatur didalam Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.82/DIRUT/2015 tentang Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja Karyawan PT Pos Indonesia (Persero).

"Hal ini semakin memperjelas adanya tindakan PHK yang sewenang-wenang, melanggar hukum dan HAM terhadap diri kami," sambung pernyataan tersebut.

Atas alasan itu, SPPI akan mengadukan masalah ini ke Komnas HAM pada hari ini, Selasa (22/8).

"Kami akan mengadu ke Komnas HAM RI. Kami memohon doa restu dari seluruh rakyat Indonesia dan seluruh pekerja PT Pos Indonesia (Persero) dari Sabang sampai Merauku," tutup pernyataan itu.

Adapun dalam pernyataan ini dibubuhkan tanda tangan Ketua DPW IV SPPI-Jabodetabek dan Banten Fadhol Wahab, Ketua DPW II SPPI-Sumbar, Riau dan Kepri Efrimar, Ketua DPW Khusus SPPI-Kantor Pusat Deni Sutarya,
Sekjend DPW Khusus SPPI-Kantor Pusat Rachmad Fadjar, Sekretaris DPW II SPPI-Sumbar, Riau dan Kepri Nurhamzah, Sekretaris DPW IV SPPI-Jabodetabek dan Banten Adang Sukarya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya