Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) bakal efektif beroperasi pada 2018. Saat ini, cikal bakal BUMN pengelola keuangan elektronik tersebut tengah melakukan finalisasi sistemnya.
Rini mengatakan, JPN merupaÂkan perusahaan principal switchÂing transaksi di antara empat Bank BUMN atau Himpunan Bank-bank Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, dan Bank BRI.
Saat resmi beroperasi nanÂti, PT JPN akan bernaung di bawah bendera holding BUMN perbankan. Untuk sementara, perusahaan masih di bawah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Himbara.
"Kita menargetkan selesai taÂhun depan dan bisa segera beroperasi. Nantinya jadi kepemilikan holding. Sharing sahamnya antara Himbara dan Telkom," kata Rini di Jakarta, kemarin.
Menteri Rini menegaskan, sistem PT JPN yang mengelola penggabungan jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik bank-bank pelat merah diperkirakan mampu menyelaÂmatkan Rp 3 triliun uang yang selama ini lari ke luar negeri.
Saat ini ATM atau kartu kredit menggunakan prinsipal asing seperti Visa dan Mastercard untuk transaksi pembayaran di Indonesia. Jika ada transaksi, maka perusahaan harus membaÂyar biaya (
fee) ke luar negeri.
"Visa dan Mastercard branding yang sistemnya dari luar negeri, padahal transaksi terjadi di InÂdonesia, pakai rupiah tapi kena fee. Sayang dong devisa kita harus keluar. Maka dari itu, keÂnapa tidak kita buat saja sendiri, sistem sendiri? China dan Jepang saja sudah punya," tuturnya.
Penerapan JPN merupakan langkah awal PT Telkom Tbk dan Himbara untuk menerapkan
NaÂtional Payment Gateway (NPG).
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengungkapkan, sistem operasional JPN akan mulai berjalan semester I-2018. "Infrastruktur kan sudah ada, namanya Link, tapi sekarang sudah kita upgrade dengan nama
National Payment Gateway (NPG). Sedangkan regulasinya sedang tahap finalisasi dengan Bank Indonesia," ujarnya.
Himbara saat ini terus melakuÂkan konsolidasi untuk persiapan sebelum pembentukan holding. Di samping itu, bank pelat merah juga bersiap untuk membeli 80 persen saham PT Jalin PembaÂyaran Nasional (JPN) dari PT Telkom.
Ketua Tim Penggabungan ATM Himbara Ogi PrastomiÂyono mengatakan, nantinya bank BUMN akan menggunakan Danareksa sebagai perusahaan perantara dalam pembelian switching ini.
"Nanti bank BUMN akan membeli spesial fund dari DaÂnareksa, dana fund ini akan diÂgunakan untuk operasional (dan pembelian) JPN," ujar Ogi.
Menurut Ogi, langkah ini dilakukan Himbara sebagai opsi kedua jika holding perÂbankan belum juga terbentuk sampai akhir 2017. Pasalnya, perbankan tidak bisa melakukan penyertaan modal secara langÂsung di lembaga non keuangan. Hal ini berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 15/11/PBI/2013.
Bank Indonesia (BI) telah memberikan izin kepada PT JPNuntuk mengoperasikan dan mengelola seluruh jaringan ATM dan EDC Link. Per Juni 2017, jumlah jaringan ATM Link suÂdah mencapai sekitar 15.000 unit ATM. Hingga akhir Tahun 2017, Himbara menargetkan jumlah ATM Link mencapai 30.000 unit. ***