Berita

YRR/RMOL

Nusantara

Yayasan Rumah Rachel Imbau Pemerintah Terbitkan Kebijakan Asuhan Paliatif

SENIN, 21 AGUSTUS 2017 | 20:28 WIB | LAPORAN:

Perawatan paliatif Yayasan Rumah Rachel (YRR) merupakan salah satu dari 72 penerima 72 Ikon Berprestasi Indonesia di acara Festival Prestasi Indonesia dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Sebuah acara yang diselenggarakan oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, 21-22 Agustus 2017.

"Anugerah ini memberikan semangat baru bagi kami untuk terus berjuang agar layanan asuhan paliatif bukan hanya sekedar narasi untuk rakyat Indonesia, terutama anak-anak kita," ujar Founder Yayasan Rumah Rachel, Lynna Chandra di JCC, Senin (21/8).


YRR, kata Lynna, didirikan sejak tahun 2006, sebagai lembaga nirlaba yang memberikan perawatan paliatif di rumah pasien. Segmentasinya, khusus untuk anak tidak mampu penderita HIV dan kanker di Jakarta, secara gratis.

"Priorotasnya, usia 17 ke bawah, atau anak yang dari keluarga kurang mampu," urainya.

Lynna mengaku, terbentuknya YRR terinspirasi dari kisa teman dekatnya, Rachel. Tahun 2004 lalu, Rachel meninggal karena kanker payudara di usia 38 tahun. Menjelang akhir hayatnya, Rachel tetap merasa bahagia karena tetap ditemani teman-temannya.

"Diagnosa bisa datang kapan saja. Kematian juga demikian. Tapi, bagaimana kita bisa memberikan kebahagaian dan pelayanan. Agar hidup seseorang lebih bermakna. Tapi, kita hidup lebih bermakna," tuturnya.

Melalui asuhan paliatif, anak-anak penderita kanker dan HIV akan didampingi selaa sisa usia mereka yang diprediksi sesuai diagnosa ahli medis.

Sejumlah pendampingan dan kegiatan, akan diberikan kepada pasien di kediaman mereka. Tujuannya, untuk meringankan penderitaan pasien, sekaligus menjaga kondisi fisik. mereka. Sekaligus mengontrol aktifitas sosial, ekonomi dan spritual keluarga terkait.

"Tujuannyan, untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dari diagnosa sampai ke hari terakhir. Ada perawat yang datang ke rumah.
Supaya meringangkan," terangnya.

Teknik jemput bola dinilai efektif karena tetap memberi kesempatan keluarga beraktifitas normal. Berbeda jika pasien dirawat di rumah sakit. Maka aktifias pihak keluarga akan ikut terhenti untuk menjaga pasien.

"Banyak kasus, pasien memilih menghabiskan akhir hayatnya di rumah. Tidak mau di kemoterapi. Karena memang kebanyakan imunitas yang sudah lemah," papar Lynna.

Hingga saat ini, YRR telah menjangkau 2.612 pasien dan keluarga. Serta melatih 3.095 tenaga kesehatan, 2.332 anggota masyarakat, dan 636 mahasiswa kedokteran dan keperawatan terkait dengan perawatan paliatif yang efektif.

Lynna berharap, dengan momentum dan semangat Kerja Bersama di tahun ke-72 Kemerdekaan bangsa Indonesia, berbagai pihak akan semakin meneguhkan komitmen untuk mewujudkan Kerja Sama Multidisiplin. Antara dokter, perawat, guru, pekerja sosial, psikolog, farmasi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah bekerjasama dalam upaya merawat dan memberikan dukungan bagi pasien dan keluarga.

Selain itu, pihaknya juga berharap pemerintah berperan aktif untuk mendorong terwujudnya perawatan paliatif. Teknisnya, dengan menerbitkan dan menerapkan kebijakan atau panduan untui membuat asuhan paliatif menjadi bahian inti dari sistem kesehatan.

"Termasuk memasukkan tenaga pemberi layanan asuhan paliatif di rumah dan rumah sakit serta seluruh biaya terkait dalam skema pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional," demikian Lynna.[san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya