Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ini Solusi Menambah Dana Proyek Infrastruktur Daerah Versi KEIN

SABTU, 19 AGUSTUS 2017 | 15:36 WIB | LAPORAN:

Lambannya pembangunan infrastruktur di daerah lantaran pemerintah hanya bergantung dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Disisi lain, menurut Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arief Budimanta, beban APBN tidak melulu dialokasikan pada pembangunan infrastruktur yang membutuhkan pendanaan selama 10 hingga 20 tahun.

Hal ini jugalah yang membuat pemerintah memilah-milh proyek infrastruktur dalam acuan prioritas yang selaras dengan pembangunan nasional.


Arief menjelaskan, perlu ada kreatifitas dan inofasi dalam mencari dana tambahan untuk memajukan infrastruktur di daerah.

Dia mencontohkan, pembangunan kota Abuja, Nigeria dilakukan melalui sistem Counter Rate atau sistem barter. Pemerintah Nigeria memberikan minyak kepada pemerintah Jerman dengan pembayaran pemerintah Jerman membangun infrastruktur yang menurut pemerintah Nigeria penting bagi kebutuhan rakyat dan nasional. Salah satunya pembangunan kota Abuja.

"Sebenarnya kebijakan presiden itu sudah clear ya, Indonesia sentris, membangun Indonesia dari pinggiran di luar Jawa. Nah itukan harus dioperasionalisasikan kedalam kebijakan pembangunan, termasuk di dalam kebijakan fiskal. Jadi perencanaan diorganisasikan dengan perubahan yang fundamental," ujar Arief dalam diskusi bertajuk "Membaca Rancangan Ekonomi Tahun Depan" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8).

Lebih lanjut, BUMN juga harus melakukan perubahan yang signifikan dalam mencari modal untuk menjalankan program infranstruktur pemerintah.

Semisal mencari dana melalui obligasi atau melalui mekanisme proses penjaminan, misalnya security. Dengan begitu, BUMN juga tidak berpangkutangan dengan dana APBN yang digelontorkan untuk proyek infrastruktur.

"Pilihan nyari dana melalui obligasi atau melalui meknisme proses penjaminan atau mungkin dicari cara yang lain, misalnya securitysasi, atau misal, memikirkan counter rate, sekarang ini sudah di jajakan dan hal itu biasa dimanapun," ujarnya. [sam]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya