Berita

Foto/RM

Nusantara

Ulama Dan Tokoh Silaturahmi Dengan Ketua BNPT

RABU, 16 AGUSTUS 2017 | 23:29 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Suasana gayeng dan penuh kekeluargaan terlihat di Hall Crown Victoria Hotel, Tulungagung, Jawa Timur, kemarin (15/8).

Ada lima ratusan undangan yang menghadiri silaturahmi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs Suhardi Alius, MA. Tuan rumah acara ini adalah Margiono, yang juga penanggung jawab IQRA (Institute of Quran Reading & Application). Para undangan terdiri dari kiai, ulama, tokoh masyarakat, tokoh politik, dan lain sebagainya memenuhi ruangan.

Margiono mengatakan, agenda pertemuan sangat penting untuk semakin mempererat tali silaturahmi. Apalagi dengan seorang Kepala BNPT yang aktivitasnya sangat sibuk di urusan penanggulangan terorisme.


"Ini merupakan kesempatan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja," jelasnya.

Pria kelahiran Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Tulungagung ini merasa sangat bersyukur, Suhardi berkenan datang ke kota kelahirannya.

Dalam acara bertema "Islam Rahmatan Lil-Alamin" sekaligus dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-72, Suhardi Alius yang mantan Kabareskrim Polri ini memberikan pencerahan dalam rangka menjaga dan mengamalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta amalan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Komjen Suhardi Alius juga memanfaatkan momen silaturahmi untuk mengampanyekan penanggulangan terorisme. Potensinya ada di setiap provinsi, sehingga pertemuan dengan para ulama dan tokoh masyarakat merupakan langkah positif dan bisa mengantisipasi pemikiran radikal.

"Para ulama, ustadz, dan lain sebagainya memiliki peran dalam hal ini," katanya.

Polisi tiga bintang di pundak ini mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran paham radikal, semua harus bersatu padu.

Menurutnya, doktrin ideologi bisa menyerang siapa saja. Di era global seperti saat ini, dimana segala macam informasi terbuka lebar, penyebaran paham radikal berlangsung sistemik dan sangat mengkhawatirkan.

Doktrin ideologi radikal bisa menyerang siapa saja, tidak peduli anak muda atau tua, bahkan kaum intelektual pun bisa terpengaruh.

"Penyebaran paham radikal sudah gawat sekali. Sudah tidak ada sekat. Tidak ada daerah yang steril dari radikalisme, Tulungagung pun tidak (steril). Ingat, doktrin ideologi bisa menyerang siapa saja. Kalau kita tidak gerak cepat untuk mengawasinya tentunya ini akan membahayakan anak-anak kita dan bangsa Indonesia,” ujar Komjen Pol Suhardi Alius.

Dia bertanya, “Katanya bangsa Indonesia ramah, penuh senyum, gotong royong, santun, menghargai orang tua dan sebagainya. Pertanyaan saya apakah masih ada budaya itu di negara kita? Sepertinya sudah berubah sosial budaya kita," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Menurut alumni Akpol 1985 ini, sebagian besar anak muda Indonesia mulai melupakan sejarah bangsanya. Bahkan banyak anak muda atau pelajar yang tidak hafal lagi nama pahlawannya, atau adat istiadat daerahnya.

Di hadapan ratusan undangan, mantan Kadiv Humas Polri ini mengingatkan potensi radikalisme seiring kemajuan teknologi. Melalui internet dan media sosial. Dia meminta agar pengguna internet tidak asal sharing tanpa saring.

"Jadi mari kita lebih peka dan jaga dari pengaruh negatif yang dapat meluruhkan kebangsaan," ujar pria kelahiran Jakarta, 10 mei 1962.

Sementara dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Tulungagung, Priyono dan Penanggungjawab IQRA, Margiono menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan Kepala BNPT sebagai narasumber dalam memberikan pencerahan mengenai radikalisme.

Dalam lawatannya ke Tulungagung Kepala BNPT didampingi Deputi I BNPT bidang Pencegahan, perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, dan Direktur Deradikalisasi Prof, Dr Irfan Idris, MA. [***]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya