Berita

Bisnis

Penghuni Rusun Perlu Dididik Ekonomi Kreatif

SELASA, 15 AGUSTUS 2017 | 18:25 WIB | LAPORAN:

Tunggakan biaya sewa di 23 rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mencapai Rp 32 miliar adalah bukti bahwa penggusuran warga dan memaksa mereka pindah ke rusun tidak membuat lebih baik.

Tunggakan juga menunjukkan kegagalan Pemprov DKI Jakarta memberdayakan ekonomi warga rusun yang mayoritas korban penggusuran yang bukan hanya kehilangan rumah tetapi juga mata pencaharian.

"Kalau punya penghasilan warga tidak mungkin akan menunggak. Mereka itu bukan hanya kehilangan rumah tetapi juga mata pencaharian. Padahal dulu alasan mulia menggusur dan memindahkan warga ke rusun adalah agar kehidupan warga lebih baik, tetapi nyatanya sebaliknya. Mereka harus dibantu bukan dihardik," jelas Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8).


Menurutnya, tunggakan sewa rusun akan menjadi bom waktu yang pasti meledak akibat ketidakseriusan Pemprov DKI mengeksekusi program-program pemberdayaan ekonomi warga. Fahira juga pesimis jika gubernur saat ini punya terobosan konkrit dan komprehensif untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Karena itu, Fahira berharap pasangan gubernur terpilih yang akan dilantik Oktober 2017 menjadikan pemberdayaan ekonomi warga rusun sebagai salah satu prioritas kerja.

"Salah satu solusi konkritnya adalah jadikan rusun-rusun di Jakarta terutama yang mayoritas diisi warga korban gusuran sebagai sebagai sentra-sentra ekonomi kreatif. Karena selain padat karya juga menyerap banyak tenaga kerja serta punya pangsa pasar. Memang sudah ada satu dua rusun yang ekonomi warganya diberdayakan, tetapi masih jauh dari maksimal," beber senator Jakarta tersebut.

Lanjut Fahira, menjadikan rusun sebagai sentra kreatif harus komprehensif dan berkelanjutan, yaitu dimulai dari melatih warga untuk menjadi orang-orang kreatif. Kemudian memberi dukungan dengan berbagai sumber daya, pembiayaan, pemasaran dan teknologi. Kelembagaan insan-insan kreatif di rusun juga perlu direalisasikan.

"Jadi, ciptakan dulu insan-insan kreatif di rusun-rusun karena ini inti dari ekonomi kreatif. Jika sudah kreatif mereka akan mencari jenis usaha yang sesuai dengan kemampuan, kapasitas, dan kondisi. Kemudian bantu pembiayaan yang dikuatkan dengan pemasaran dan dukungan teknologi. Kalau ini berjalan baik, mereka bukan hanya mampu membayar sewa rusun tetapi juga menjadi pengusaha-pengusaha baru," imbuhnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya