Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Saksi Kunci E-KTP Meninggal, Fahri Tunjuk Hidung KPK

SENIN, 14 AGUSTUS 2017 | 15:23 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyalahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas meninggalnya saksi kunci kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP, Johannes Marliem yang merupakan warga negara Amerika Serikat.

Mestinya, kata Fahri, lembaga superbody itu meminta bantuan pengamanan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Selama ini yang terjadi justru LPSK dan Komnas HAM takut terhadap KPK.

Untuk melindungi saksi saja, LPSK dan Komnas HAM bahkan harus meminta persetujuan komisi anti rasuah terlebih dahulu.

"Ada LPSK nggak pernah dipakai oleh KPK bahkan suka diancam. Mau dilindungi oleh LPSK, LPSK nya sampe nanya, ini setuju nggak KPK-nya. Begitu. Komnas HAM juga begitu. Orang minta perlindungan HAM, KPK gimana? Kalau KPK nggak ada. Jadi nggak ada HAM kalau lagi diproses KPK. Ini (hanya terjadi) di republik ini," kritik Fahri.

Hak asasi setiap warga negara seakan sudah tidak berlaku lagi karena hukum dijalankan tanpa menjunjung tinggi HAM.

"HAM orang tuh diombang-ambing nggak jelas. Termasuk dirjen imigasi. Orang main cekal, perintah KPK. Nggak bisa dong. Hukum imigrasi ya hukum imigrasi. Kalau dasar dan sebab sebab orang dicekal itu nggak ada ya batalkan. Itu dirjen imigrasi bertanggung jawab jangan beda-beda lagi," ketusnya.[wid]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

BSD Kantongi Rp6,84 Triliun dari Prapenjualan Properti

Senin, 28 Oktober 2024 | 16:02

Pukulan Keras Ilia Topuria Tumbangkan Max Holloway di UFC 308

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:53

Ipda Rudy Soik: Bapak Kapolda Orang Baik, Tapi Informasi Sampai ke Beliau Tidak Benar

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:30

HUT ke-20, UCLG ASPAC Komitmen Ciptakan Kota Ramah Lingkungan, Digital, dan Berteknologi Tinggi

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:29

Baleg DPR Gelar Rapat Pleno, Ini Agendanya

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:22

Ekonom Sebut Pemerintah Tak Boleh Asal Bantu Selamatkan Sritex

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:16

Direstui Jokowi Jadi Parpol, Projo Harus Buktikan Punya Banyak Pasukan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:59

Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Jadi Sorotan Media Asing

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:55

Kapolda Sulteng Diingatkan DPR Sering-sering Main ke Tahanan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:48

Awal Pekan, Mayoritas Harga Bahan Pokok Naik

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:45

Selengkapnya