Berita

Abu Bakar Ba'asyir/Net

Pertahanan

Inilah Diagnosa Medical Check Up Abu Bakar Ba'asyir

SABTU, 12 AGUSTUS 2017 | 16:53 WIB | LAPORAN:

. Tim dokter terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir (ABB), memaparkan proses Medical Check Up (MCU) di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RS-JHP).

Menurut Ketua Tim Dokter Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Joserizal Jurnalis, ABB diobersvasi di atas tempat tidurnya. Kecuali, pemeriksaan jantung dengan alat Multi Slice Computed Tomography (MSCT).

"Semua dilakukan di kamar. Jadi, alat dibawa ke kamar. Kecuali MSCT, harus keluar kamar pakai kursi roda," urai Rizal dalam konferensi pers di Kantor Pusat MER-C, Jl. Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).

Teknisnya, sejak dirujuk ke RS-JHP, ABB mulai menjalani pemeriksaan dan observasi medis hingga malam hari. Termasuk pengambilan sampel darah pukul 23.00 WIB.

"Secara umum beliau tangguh, sehat. Ada beberapa catatan," kata Rizal.

Rinciannya, urai Rizal, dokter RS-JHP mengeluarkan dua diagnosa terhadap pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu. Untuk diagnosa utama, ABB mengalami Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) pada Chronic Heart Failure (CHF), Heart Failure (HF) with preserved ejection fraction (HFpEF).

"Bahasa sederhananya, gagal jantung kronis. Dimana jantung tidak dapat memompa maksimal ke seluruh tubuh," terang Rizal.

Selain itu, untuk diagnosa sekunder, ABB mengalami sejumlah penyakit lainnya. Mulai dari Coroner Artery Deasease (CAD) 1 VD atau penyeakit pembuluh darah koroner, hingga Community-Acquired Pneumonia (CAP) Geriatri atau penyumbatan saluran arteri jantung, serta Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Lalu, lanjut Rizal, ABB juga teridentifikasi mengalami radang pembuluh darah (Vasculitis), Chronic Venous Insufiensi (CVI) sedang atau kegagalan fungsi pembuluh darah balik (vena). Left Ventricle Hyperthrophy (LVH), AR Mild, AS Mild yang mengganggu irama jantung ringan, tepatnya pada hipertrofi ventrikel kiri.

Termasuk gangguan darah putih kurang (Leukopenia), kekurangan sel darah merah (Trombositopenia), gangguan lambung (Dispepsia), hingga Hernia Diafragmatika. [rus]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Sirkuit Mandalika Dapat Pujian dari Alex dan Marc Marquez

Jumat, 27 September 2024 | 20:07

Jokowi Bakal Serahkan Tanda Kehormatan untuk KRI Nanggala 402

Jumat, 27 September 2024 | 20:05

Singgung Masalah Keluarga, Paslon Nadi Dinilai Diskreditkan Perempuan

Jumat, 27 September 2024 | 19:47

Gugatan Praperadilan Ditolak, Status Tersangka Halim Ali Makin Kuat

Jumat, 27 September 2024 | 19:28

Aset Bank Mandiri Tumbuh 46 Persen Sejak 2020

Jumat, 27 September 2024 | 19:18

Akademisi: Jaksa Tidak Berwenang Jadi Penyidik Kasus Korupsi

Jumat, 27 September 2024 | 19:15

Shigeru Ishiba Menang Pemilu LDP, Siap Jadi PM Jepang Berikutnya

Jumat, 27 September 2024 | 19:14

AHY Resmikan Program Perbaikan Rumah di Jakarta Pusat

Jumat, 27 September 2024 | 18:56

Septic Tank di Tiongkok Meledak, Tinja Menyembur Hingga 10 Meter

Jumat, 27 September 2024 | 18:52

DKPP Minta Kantor Perwakilan di Setiap Provinsi

Jumat, 27 September 2024 | 18:51

Selengkapnya