Puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 di Kota Makassar menjadi istimewa karena sejak mulai diperingati tahun 1995 kali ini pertama kali diselenggarakan di luar Pulau Jawa.
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir secara resmi membuka Peringatan Hakteknas 2017 di Center Point of Indonesia, Makassar (Kamis, 10/8).
Turut hadir dalam acara tersebut Presiden RI ketiga BJ. Habibie, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, anggota DPR RI, anggota DPD RI, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, kepala lembaga pemerintah non kementerian, duta besar negara sahabat, dan para pimpinan perguruan tinggi.
Puncak Peringatan Hakteknas 2017 ditandai dengan penekanan sirine secara bersama dan peluncuran roket air dari Kapal Phinisi oleh Wapres Jusuf Kalla.
"Hari ini kita hadir di hakteknas bukan hanya untuk merayakan, namun juga untuk menjaga terus semangat berinovasi," ujar Jusuf Kalla dalam keterangan Kemenristekdikti..
Dia mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju dibutuhkan tiga hal yakni semangat, ilmu pengetahuan dan teknologi dan kedamaian.
"Kedamaian sangat penting. Banyak negara kaya sumber daya alam hancur jika tidak ada kedamaian," kata Jusuf Kalla.
Dia menambahkan, teknologi sangat penting untuk memberi nilai tambah. Negara-negara maju biasanya menguasai teknologi.
"Teknologi memberi nilai tambah. Nilai tambah membawa kemakmuran. Teknologi ada karena adanya riset," ungkap Jusuf Kalla.
Teknologi merupakan satu-satunya cara suatu bangsa untuk bertahan dari segala masalah. Menurut Jusuf Kalla, fungsi lembaga universitas dan penelitian sangat dibutuhkan untuk memajukan teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
"Apa gunanya kita punya banyak universitas dan lembaga penelitian jika kita terus berselisih soal teknologi. Ayolah para insinyur untuk bangkit demi memajukan bangsa kita," imbuhnya.
Menristekdikti M. Nasir mengatakan, tema Hakteknas 2017 'Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan' dengan subtema 'Peran Sumber Daya Manusia dan Inovasi dalam Pembangunan Maritim Indonesia' sejalan dengan misi Pembangunan Jangka Panjang Nasional yakni 'Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasiskan Kepentingan Nasional.'
"Pemilihan tema ini adalah upaya mendorong terwujudnya visi Pembangunan Poros Maritim Dunia yang dicanangkan presiden dan merupakan cita-cita besar terhadap penegakan kedaulatan ekonomi, pertahanan dan keamanan wilayah NKRI," jelas Nasir.
Pemilihan Kota Makassar sebagai puncak Hakteknas 2017 karena Sulsel merupakan salah satu provinsi dengan garis pantai terpanjang di Indonesia. Pelabuhan Makassar adalah pintu gerbang pelayaran terpadat di Indonesia Timur, memiliki pelabuhan perikanan rakyat terbesar dan dinamika pembangunan pesisir yang tinggi. Hakteknas 2017 diselenggarakan sebagai wujud apresiasi atas keberhasilan dan prestasi anak bangsa yang membanggakan di bidang iptek dengan lahirnya berbagai produk inovasi teknologi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
[wah]