Berita

Pertahanan

Bentrok Dengan Polisi Di Deiyai, Natalius Pigai: Adik Saya Ditembak Mati

KAMIS, 03 AGUSTUS 2017 | 10:56 WIB | LAPORAN:

Anggota keluarga komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai menjadi korban penembakan di tengah aksi amuk massa di kamp pembangunan jembatan di Kali Oneibo, Distrik Tigi Selatan, Kabupaten Deiyai, Papua, Selasa (2/8) lalu.

Pigai menyebutkan, dari data yang diterimanya, sebanyak 17 orang warga terkena tembakan. Empat korban tembakan di antaranya kritis, termasuk adiknya, Yulius Pigai lantas dilarikan ke rumah sakit. Namun pada sekitar pukul 23.00 WIT, Julius meninggal di RSUD setempat akibat luka yang dideritanya.

"Sudah 50 tahun ribuan orang Papua, dibantai dan dibunuh termasuk ayah kandung saya, hari ini adik saya," kecam Pigai kepada redaksi, Kamis (3/8).   

Informasi yang beredar kericuhan berawal ketika warga Kampung Oneibo, Selasa (2/8), tenggelam di sungai dan diselamatkan dalam kondisi sudah sekarat. Warga meminta tolong kepada perusahaan PT Putra Dewa Paniai (PDP), yang sedang membangun jembatan di Oneibo, untuk meminjamkan mobil perusahaan agar bisa membawa korban ke rumah sakit di kota. Namun permintaan warga ditolak. Korban akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS dengan menggunakan kendaraan warga setempat.  

Hal itu membuat warga kesal dan mendatangi perkemahan pembangunan jembatan. Warga yang emosi lalu merusak pos tersebut.

Perusahaan yang kemudian menelepon polisi, disusul dengan kedatangan Kapolsek dan Komandan Peleton Brigade Mobil (Brimob) setempat, beserta "sekitar sepuluh" pasukan Brimob. Ricuh yang tidak terelakkan berujung pada tertembaknya sejumlah warga.

"Peristiwa Paniai berdarah empat orang keluarga saya ditembak mati dan 17 orang luka-luka. Keluarga kandung saya telah mencapai 152 orang, termasuk ayah kandung saya. Kapan negara ini hentikan pembantaian," tanya Pigai.[wid]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Jika Dikelola Ugal-ugalan, Dana Haji Bisa Tergerus

Sabtu, 28 September 2024 | 06:05

Puluhan Pekerja PLTU Celukan Bawang Tuntut Pesangon

Sabtu, 28 September 2024 | 05:40

Waskita Karya Selesaikan Pembangunan 23 Ruas Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2024 | 05:14

Rieke Diah Pitaloka Plong Parlemen Tolak Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 28 September 2024 | 05:05

Jakarta Raih Penghargaan Anindhita

Sabtu, 28 September 2024 | 04:52

Bank Sampah Didorong Bisa Mandiri Secara Ekonomi

Sabtu, 28 September 2024 | 04:16

Kampanye Pilkada Jateng Lewat Medsos Rawan Penyebaran Hoaks

Sabtu, 28 September 2024 | 04:14

Kakek Tuna Netra Bersama Anak Perempuannya Disidang Kasus Pengeroyokan

Sabtu, 28 September 2024 | 03:44

Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Zulhas Tak Malu Sama Rakyat!

Sabtu, 28 September 2024 | 03:14

Mahasiswa Demo Bawa Mobil Sedot WC, Rocky Gerung: Potret Kejaksaan Sarat Masalah

Sabtu, 28 September 2024 | 03:01

Selengkapnya