Berita

Foto/Net

Nusantara

Selain Palangka Raya, Gubernur Kalteng Siapakan Dua Kabupaten Lagi Jadi Ibukota Negara

SELASA, 01 AGUSTUS 2017 | 07:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi II DPR RI melaksanakan kunjungan kerja Masa Reses Persidangan V Tahun Sidang 2016-2017 ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 29 Juli sampai 2 Agustus 2017. Salah satu agendanya adalah bertemu dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Pimpinan Daerah setempat, di Kantor Gubernur Provinsi Kalteng, Kota Palangka Raya, Senin (31/7).

Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi Kalteng Sugianto Sabran, menyampaikan bahwa Kota Palangka Raya pernah diusulkan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Dijelaskannya, Kalteng secara keseluruhan memiliki luas 153. 564,5 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 2.485.035 jiwa dan kearifan budaya lokal yakni Falsafah Huma Batang.

"Sesuai UU Nomor 5 Tahun 2012 Kalteng dimekarkan menjadi 1 Kota, 13 kabupaten, 136 kecamatan, 138 kelurahan, dan 1.434 desa," ujar Sugianto seperti dilansir dari laman Setkab.


Pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan pertama tahun 2017, lanjut Gubernur, 9,49 persen dengan tingkat inflasi sampai Juni 2017 4,97 persen. Sementara Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebesar 68,53 persen menjadi 69,13 persen dengan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2016 sebesar 3,13 persen dan PDRB per kapita tahun 2016 sebesar Rp 44,1 juta.

Mengenai kesiapan menjadi ibukota negara, Gubernur Kalteng menyampaikan kesiapannya jika UU dan aturan yang mendukung telah disetujui oleh Pemerintah Pusat dengan tiga usulan yakni Kota Palangka Raya dengan luas 119.736 Ha, Kabupaten Gunung Mas 98.956 Ha, dan Kabupaten Katingan 81.308 Ha.

Ketua Komisi II DPR RI, Zainuddin Amali menyampaikan bahwa salah satu usulan menjadi ibukota pemerintahan adalah Kalimantan Tengah selain Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Ia menambahkan bahwa rencana dari Presiden Joko Widodo perlu didukung dan dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah provinsi.

Dalam diskusi tersebut, Anggota Komisi II DPR Hetifah menanyakan bagaimana kesiapan untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak karena akan ada 11 dari 14 kota/kabupaten yang akan melaksanakan. Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Amzulian Rifai menanyakan mengenai pelayanan publik Provinsi Kalteng.

Mengenai kesiapan pilkada, Ketua KPU Provinsi Kalteng menyampaikan bahwa anggaran sudah tersedia dan disepakati antara pemerintah kurang lebih sekitar Rp 254 miliar, yang terbagi menjadi dua kali penganggaran, yakni APBD Perubahan 2017 dan APBD 2018.

Sedangkan, Ketua Bawaslu Provinsi Kalteng menyampaikan bahwa ada penyusunan indeks kerawanan pemilu yang kemungkinan terjadi sehingga mampu dipetakan sejak mulai tahap penyelenggaraan, peserta pemilu hingga pencalonan.

Namun Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengaku sudah melakukan pendekatan secara kekeluargaan, agar yang menang tidak melakukan hal berlebihan saat pilkada berlangsung. "Kami juga melakukan koordinasi dengan Danrem dan Kepolisian untuk menanggulangi pilkada," tambahnya.

Selain dengan metode diskusi dan dengar pendapat, agenda kunjungan kerja Komisi II DPR RI kali ini juga rencana akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk meninjau secara langsung perkembangan pembangunan di Provinsi Kalteng.

Nama-nama Anggota Komisi II DPR RI yang ikut dalam rangka reses kali ini adalah Zainuddin Amali (Golkar) selaku Ketua Komisi, Fandi Utomo (Demokrat) selaku Wakil Ketua Komisi II, Arif Wibowo (PDIP), Darmadi Durianto (PDIP), Jemmy Demianus Ijie (PDIP), Mahyudin (Golkar), Hetifah (Golkar), Marcus Nari (Golkar), Tabrani Maamun (Golkar), Libert Kristo Ibu (Demokrat), Baidowi (PPP), Muhammad Ali Umri (Nasdem), dan Rufinus Hotmaulana Hutahuruk (Hanura).

Sementara mitra kerja Komisi II DPR yang turut hadir diantaranya Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, Sesmenpan dan RB Dwi Wahyu Atmaji, Ahmad Bagdja Komisioner Bawaslu, Asdep Bidang Percepatan infrastruktur, Pengembangan Wilayah dan Industri Sekretariat Kabinet Abdul Muis, KPU, dan Kementerian ATR/BPN. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya