Berita

B.J Habibie/Net

Nusantara

Cerita Habibie Selama Di Pemakaman Helmut Kohl

MINGGU, 30 JULI 2017 | 12:54 WIB

Ada kisah menarik dituturkan Presiden ketiga RI, BJ Habibie saat menghadiri pemakaman mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl bulan Juni 2017 lalu.

"Pada saat mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl meninggal saya datang ke situ mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia. Itu karena hubungan Jerman dengan Indonesia sangat baik," tutur Habibie usai acara Kuliah Umum Presidential Lecture di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Sabtu (29/7) seperti dimuat RMOLJabar.Com.

Menurut Habibie, jasa Helmut Kohl sangat banyak bagi negaranya dan Eropa. Dia berkuasa 15 tahun lebih lama daripada Bismarck yaitu salah satu Kanselir Jaman kerajaan Prusia Jerman.


"Helmut Kohl berjasa mempersatukan Jerman antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dan bahkan Jerman Raya termasuk Austria, dengan cara damai," katanya.

"Dia juga mempersatukan Eropa. Padahal di Eropa dari dulu selalu berperang mulai jaman kerajaan hingga zaman Napoleon. Oleh karena itu dia dikuburkan di dekat parlemen Eropa di Prancis," lanjut menteri era pemerintah Soeharto itu.

Habibie merasa agak heran saat ia dan anaknya ditempatkan di barisan terdepan dekat jenazah Helmut Kohl oleh tuan rumah yang mantan presiden AS, Bill Clinton. Padahal ia pribadi tak pernah meminta ditempatkan di situ.

"Coba bayangkan tokoh dari bangsa muslim terbesar di dunia ke gereja, yang lain nyanyi saya baca Al-fatihah. But It's okay," ujarnya.

Habibie juga menceritakan kehadiran dirinya di gereja, tempat Helmut Kohl disemayamkan sempat mengundang keheranan dari beberapa tamu undangan.

"Mereka bertanya kenapa kamu ke gereja katanya nggak boleh? Saya jawab, siapa bilang?" tuturnya.

Lebih lanjut Habibie bercerita bagaimana orang Jerman menghargai ilmuwan seperti dirinya.

"Kemudian dia saya tanya kenapa anak saya Ilham ditempatkan di situ padahal duta besar kita saja tidak boleh? jawabnya apa ? Karena anda mewakili bangsa anda sementara Ilham mewakili generasi penerus ilmuwan seperti anda," tuturnya.

"Jangan dikira saya mengundang anda dan Ilham sebagai pribadi. Yang kami undang adalah scientist dan anak cucu scientist," tiru Habibie, meniru ucapan orang Jerman dimaksudnya.

Dalam batinnya, ia pun membenarkan, "Its correct."

Habibie mengaku mendapat pengalaman dan ilmu berharga dari orang-orang yang menghargainya.

"Saya rasakan saat itu saya sedang mengalami proses pembudayaan. Garis bawah itu dan silakan masukkan dalam pemberitaan," pungkasnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya