Berita

Nusantara

Harga Garam Di Jember Tembus Rp 16 Ribu

SABTU, 29 JULI 2017 | 17:08 WIB

Harga garam beriodium di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember menembus Rp 16.000 per kilogram karena pasokan dari distributor ke pedagang di sejumlah pasar tradisional di daerah ini menipis.

"Harga garam kemasan yang biasanya kami jual sebesar Rp 1.000 per kemasan dengan berat 250 gram, kini naik menjadi Rp 4.000 per kemasan," kata Ahmad, pedagang Pasar Tanjung Jember, seperti dikutip Antara (Sabtu, 29/7).

Menurutnya, harga garam perlahan naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 2.000 per kemasan dan naik lagi hingga Rp 4.000 per kemasan karena pasokan dari distributor kosong sehingga persediaan garam di toko menipis.


"Toko saya sempat kehabisan stok garam dapur selama beberapa hari karena tidak ada pengiriman dari distributor dan ketika ada pengiriman lagi harganya sudah naik sehingga kami menjualnya Rp 4.000 per kemasan seberat 250 gram," jelas Ahmad.

Persediaan garam di beberapa pedagang pasar induk Jember kosong terutama garam yang berbentuk bata, namun untuk garam halus dalam kemasan masih tersedia dalam jumlah yang tidak banyak.

"Stok garam di beberapa pedagang memang kosong dan persediaannya terbatas, sehingga harga garam terus naik di pasaran karena pasokan dari distributor kepada pedagang berkurang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember Anas Maruf.

Garam beriodium berbentuk bata juga tidak dijumpai di pasaran dan stok yang masih ada hanya garam kemasan yang beratnya bervariasi dari 200 hingga 250 gram per kemasan.

"Selama tiga hari terakhir harga garam masih stabil di kisaran Rp 16.000 per kilogram dan mudah-mudahan tidak naik lagi karena sudah banyak ibu-ibu yang mengeluhkan naiknya harga garam tersebut," kata Anas.

Dia menjelaskan tidak ada pengepul atau distributor garam yang berada di Kabupaten Jember membuat  para pedagang biasa mendapatkan kiriman dari sales pabrik atau perusahaan yang menjual garam kemasan. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya