Berita

Publika

Dukung Palestina, Jokowi Perlu Mencontoh Soeharto

SELASA, 25 JULI 2017 | 10:41 WIB

INFO penutupan akses ke Masjid Al Aqhsa yang diikuti aksi kekerasan aparat Israel semakin masif beberapa hari terakhir.

Aksi yang menyebabkan nyawa masyarakat sipil melayang itu mendapat perhatian dunia. Sebutlah presiden Turki Recep Tayep Erdogan, pemimpin ummat Katolik Paus Fransiskus tak luput mengecam aksi brutal tersebut di hadapan jutaan pengikutnya.

Betapa tidak, karena beragama dan menjalankan keyakinan agama adalah hak asasi manusia yang diakui oleh seluruh bangsa dan negara di dunia. Maka untuk itulah semua pemimpin di dunia mengecam tindakan aparat Israel. Membela kemanusiaan dan HAM.


Indonesia, sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas aktif pun melalui Presiden Jokowi telah menunjukkan simpati atas Palestina dan mengutuk tindakan aparat Israel.

Presiden Jokowi bahkan memasukkan persoalan Palestina-Israel ini dalam salah satu butir kampanyenya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Tak tanggung-tanggung, meski terkesan klasik, secara meyakinkan mengajak pemimpin dunia yang bersidang tingkat tinggi OKI untuk memboikot produk produk Israel meskipun ya tak kunjung datang juga bentuk konkret seruan boikotnya.

Namun menurut hemat saya, cara-cara itu tidak cukup. Butuh cara yang progresif dan lebih berani.

Ada baiknya Presiden Jokowi langsung datang Ke Al Aqhsa. Menembus barikade kesombongan aparat dan pemerintah Israel. Mengikuti langkah yang pernah dilakukan oleh Presiden Soeharto, ketika konflik negara balkan. Menunjukkan keberpihakan Pada muslim Bosnia melawan Serbia.

Soeharto langsung mendarat di bandara Sarajevo dan melewati Sniper Valley yang merupakan salah satu medan pertempuran waktu itu Bosnia Vs Serbia.

Saat itu, Soeharto tidak memakai helm baja sebagai penutup kepala. Tidak juga jas atau rompi anti peluru. Berpakaian seperti biasa sehari sehari di tanah air. Dan ketika ditanya oleh Pak Syafri Samsodin alasannya kenapa nekat ke tengah daerah konflik itu, kita tidak punya uang dan harta untuk membantu Bosnia jawabnya.

Apakah usul untuk langsung datang ke Al Aqhsha, akan berhasil? Insya Allah iya. Mengingat Indonesia adalah negara yang sangat dihitung oleh dunia.[***]


Karman BM

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)

 

 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya